Mohon tunggu...
Feril Nugroho
Feril Nugroho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa yang Berkuliah Di Universitas Airlangga

Saya suka sekali menulis baik puisi, cerita, berita, terkadang isinya bersifat non-fiksi maupun yang fiksi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Keberadaan Ikan Belida yang Orang Jarang Ketahui

3 Juni 2024   13:31 Diperbarui: 3 Juni 2024   14:14 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: www.hewanpedia.com)

Chitala atau kita kenal dengan ikan belida tersebar luas di negara-negara Afrika dan Asia termasuk India, Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka, Nepal,Thailand, dan Indonesia. Ikan belida memiliki harga ekonomi yang tinggi karena memiliki kualitas daging yang lezat dan bergizi, banyak digunakan sebagai bahanbaku kerupuk maupun empek-empek. Selain itu ikan belida memiliki pola sisikyang unik dan karena bentuknya yang indah (menyerupai ikan purba dengan rumbainya yang indah) sehingga memiliki nilai harga tinggi pada ikan hias. Belida di Indonesia meliputi belida Borneo (Chitala borneensis), belida Sumatera (Chitala hypselonotus), belida lopis (Chitala lopis), dan belida Jawa (Notopterus notopterus) (Jubaedah & Sayida, 2022).

Ikan belida umumnya dianggap euryhaline spesies air tawar (kisaran salinitas bervariasi antara 0,01 dan 3 ppt untuk pertumbuhan dan aktivitas fisiologis normal). Namun, ikan tersebut sering masuk ke dalam air payau yang tergenang, dan bertahan hidup mempertahankan aktivitas alaminya bahkan dalam kondisi salinitas tinggi. Sebagian besar ikan belida cenderung tinggal pada perairan sungai dan beberapa lainnya tinggal di tempat-tempat terdalam yang tergenang air ketika debit air kecil di musim kemarau, sedangkan pada saat air melimpah di musim hujan mereka menyebar ke rawa banjiran dan persawahan baik untuk memilah maupun untuk mencari makan. Sungai yang memiliki tanaman air berperan sebagai tempat berlindung. Kondisi tersebut dimanfaatkan oleh ikan belida sebagai habitatnya karena bentuk tubuh (ekomorfologi) yang pipih (Haryono, 2008; Nugroho dkk., 2019). 

dimana keberadaan tonggakan potongan kayu dan tanaman air menjadi pelindung dan tempat penempelan telur, serta pengaruh tempat naungan yang diduga dapat berpengaruh terhadap pematangan telur. Hal yang sama dinyatakan oleh oleh Talwar and Jhingran (1991) dalam Nugroho dkk (2019), bahwa belida memerlukan vegetasi solid yangterendam air sebagai tempat menempelnya telur

Ikan belida dapat dikelompokan dalam predator besar, karena pemakan ikan segala ukuran, udang dan kepiting. Secara umum jenis makanan ikan belida terdiri dari beberapa jenis kelompok seperti ikan, udang, insekta, bahan tumbuhan, cacing, batu kerikil, bentos,krustasea, mikroalga, makrofit, annelida, nematoda, dan detritus dan bahan makanan tidak teridentifikasi. Kelompok makanan utama ikan belida adalah ikan kecil, yang persentase proporsinya mencapai lebih dari 83,25%, baik pada ikan jantan maupun ikan betina. Komposisi pakan ikan belida berdasarkan ukuran menunjukkan bahwa pakan ikan mempunyai nilai indeks Prepoderansi tertinggi, mendominasi sebagian besar ukuran. 

Jenis kelompok makanan hewani (serangga, ikan, dan krustasea) nampaknya selalu meningkat seiring dengan perkembangan gonad. Zat seperti lemak (kolesterol) dan protein diduga terdapat pada tubuh invertebrata dan ikan. diperlukan untuk perkembangan gonad (Kurniawan dkk., 2021).

Chitala sp merupakan salah satu jenis ikan ikan yang terancam punah. Menurunnya ketersediaan di alam diduga karena eksploitasi yang intensif, fekunditas yang rendah, hal ini menyebabkan ikan belida terancam punah. Pada tahun 2018 ada empat jenis ikan belida yang dilindungi pemerintah, yaitu belida Borneo (Chitala borneensis), belida Sumatera (Chitala hypselonotus), belida lopis (Chitala lopis), dan belida Jawa (Notopterus notopterus). Keberadaan belida Sumatera dan belida Jawa masih ditemukan di area lubuk larangan dengan jumlah yang cukup banyak (Simanjuntak et al., 2006; Fithra & Siregar, 2010; Perianto dkk., 2024). 

Dilakukannya identifikasi Chitalalopis memiliki beberapa manfaat yang penting terutama pada konservasi, bidang pengelolaan sumber daya ikan, dan studi biologi. Dengan mengetahui karakteristik genetik dan morfologi kedua spesies dapat membantu mengidentifikasi spesies ikan dengan lebih akurat dan efisien. Ciri-ciri genetik dan morfologi ikan dapat digunakan sebagai indikator untuk membedakan spesies ikan yang berbeda dan untuk memastikan kebenaran identifikasi spesies. 

Melakukan identifikasi spesies ikan bermanfaat untuk memahami serta menjaga kelangsungan hidup ikan dan dapat membantu dalam pengelolaan sumber daya ikan yang lebih optimal, dengan mengetahui spesies ikan yang ditangkap, nelayan dapat mengatur penangkapan ikan secara lebih efektif sehingga menghindari overfishing dan memastikan bahwa populasi ikan tetap stabil serta menjadi salah satu indikator kualitas air. Oleh karena itu, pengidentifikasian Chitala lopis sangat penting untuk memahami serta menjaga kelangsungan hidup ikan tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun