Mohon tunggu...
Ferika Sandra
Ferika Sandra Mohon Tunggu... Penulis - Mahasantri Kontemporer

Saat ini sedang dalam masa inkubasi di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang - Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sajak Angkara

13 Februari 2020   23:12 Diperbarui: 13 Februari 2020   23:18 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Pxhere.com

Tetes kicau tersulut riuh diujung belanga
Belenggu waktu terikat kuat dengan ruas ujung tongkat
Kaku, kelu lidah berteriak dalam sesak
Tatkala Batara kala menggelut petang, melahap bulan
Gegap gempita meronta, mencabik pangkal petaka

Sudikah bertanya Tuan pada alam?
Yang kian menjilat-jilat sesat berhias pengap
Hancur, musnah, binasa
Satu persatu lenyap,
menyisakan lambaian penyesalan

dalam gelap Tuan terbangun
dalam panas Tuan terkapar
bungkam Tuan disumpal siksa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun