Respon kebijakan BI lainnya adalah pemberian subsidi biaya distribusi beberapa komoditi (beras, gula pasir, minyak goreng, dan terigu) untuk didistribusikan ke seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur. Melakukan kerja sama dengan produsen maupun distributor utama untuk menyelenggarakan kegiatan pasar murah. Memprioritaskan bahan makanan dalam proses bongkar muat di pelabuhan, maupun penggunaan jalur transportasi darat.
Mencermati Respon Kebijakan BI yang menyeluruh, kita bisa meyakini harga bisa stabil pada Ramadhan dan Lebaran. Dengan syarat, TPID yang ada di tiap-tiap daerah benar-benar bekerja sesuai tugasnya. Kemudian satu hal lagi yang tidak kalah penting adalah adanya sosialisasi sekaligus kampanye tentang “Harga Stabil”. Mengingat, jelang Lebaran tahun ini tidak ada celah yang bisa memicu kenaikan harga kecuali para pedang sendiri yang memiliki niatan tersendiri untuk menaikan harga barang.
Kenaikan harga pada Ramadhan dan jelang Lebaran beberapa tahun terakhir terus terjadi. Kebiasaan menahun inilah yang telah merasuki mindset berpikir para pelaku usaha eceran. Mereka secara kolektif menyimpulkan adanya “budaya harga naik” jelang Lebaran.
Budaya yang keliru tersebut tentunya perlu dirubah karena sama sekali tidak memiliki dasar dan bisa merugikan sebagian besar konsumen (masyarakat). Dalam hal ini sosialisasi sebagai upaya memasyarakatkan sesuatu sehingga menjadi dikenal, dipahami, dihayati oleh masyarakat dan kampanye sebagai gerakan (tindakan) serentak (untuk melawan, mengadakan aksi, dsb) harus dilaksanakan. Misalnya pemerintah menggulirkan “Kampanye Harga Stabil Jelang Lebaran”.
Tidak salah rasanya di pusat-pusat perbelanjaan, di toko-toko atau pun di pasar-pasar, TPI dan TPID memasang spanduk semisal “Lebaran Harga Stabil” atau “Harga Naik, Laporkan!”. Tidak ketinggalan pada spanduk tersebut dilengkapi nomor telepon pengaduan bagi masyarakat yang menemukan adanya kenaikan harga pada komoditas tertentu atau di lokasi mana telah terjadi kenaikan harga.
Dengan adanya respon kebijakan BI dan koordinasi pemerintah termasuk TPI dan TPID yang benar-benar melaksanakan tugasnya dengan tuntas disertai kampanye dan sosialisasi yang masif, saya yakin “budaya harga naik” jelang Lebaran lambat laun akan punah. Terakhir, saya mengapresiasi Bank Indonesia yang telah memulai melaksanakan sosialisasi Ramadhan (Lebaran) Harga Stabil dengan menggelar lomba menulis kerjasama dengan Kompasiana. Apapun bentuk dan medianya, sosialisasi ini mesti diteruskan dalam momen-momen hari besar nasional (keagamaan) lainnya.*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H