Mohon tunggu...
Feri Hardiyansyah
Feri Hardiyansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Diponegoro

Mahasiswa Keperawatan Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cegah Hipertensi Lansia, Mahasiswa KKN Undip Ajarkan Senam Hipertensi Bersama Para Lansia

13 Agustus 2023   00:20 Diperbarui: 13 Agustus 2023   00:23 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Kegiatan Edukasi Cara Deteksi Dini Hipertensidengan Ibu Kader di Posyandu Dusun Plosorejo/dokpri

Desa Pondoksari, Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri (29/06/2023) - Sepanjang tahun 2022, Angka penderita hipertensi di Kabupaten Wonogiri mengalami peningakatan drastis. Dari temuan data, pada Kabupaten Wonogiri terdapat 399.129 jiwa yang menjadi penderita hipertensi. Sedangkan, pada Desa Pondosari terdapat 171  kasus lansia yang menderita hipertensi.  

Dari data tersebut, menunjukkan bahwa penderita hipertensi di Kabupaten Wonogiri terutama di Desa Pondoksari memiliki jumlah kasus yang cukup besar dan memerlukan perhatian lebih dari pihak pemerintah. Hipertensi merupakan kondisi ketika tekanan darah lebih dari batas normalnya, yaitu lebih dari 120/80 mmHg. 

Hipertensi disebabkan oleh 2 faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal yang menyebabkan terjadinya hipertensi yaitu konsumsi makanan yang tidak sehat, seperti mengonsumsi makan yang berkolesterol,  tinggi garam dan tinggi gula. 

Selain itu, Adapun faktor internal yang menyebabkan terjadinya hipertensi yaitu karena faktor genetik dan faktor usia. Hipertensi menjadi permasalahan yang umum diderita oleh masyarakat terutama pada masyarakat yang sudah lansia. Hal ini, disebabkan karena pada tubuh lansia sudah mengalami penurunan, termasuk pada penurunan elastisitas pembuluh darahnya. 

Sehingga, kerap kali pembuluh darah pada lansia lebih cenderung kaku dan juga terdapat penumpukan kolesterol karena sering makan makanan yang kurang sehat. Akibatnya, aliran darah jadi terhambat dan kerja jantung pada lansia menjadi lebih berat. 

Perlu diketahui bahwa banyak kasus hipertensi ini muncul tanpa gejala, sehingga jika dibiarkan hipertensi ini dapat mengakibatkan kematian secara mendadak pada seseorang. Selain itu, adapun mereka yang mulai sadar untuk rutin mengecek kesehatannya, namun banyak dari masyarakat yang belum sadar untuk minum obat hipertensi dan melakukan senam hipertensi dengan rutin.

Gambar 2. Dokumentasi Bersama Kader Kesehatan dalam Kegiatan Pelatihan Deteksi Dini Hipertensi pada Lansia/dokpri
Gambar 2. Dokumentasi Bersama Kader Kesehatan dalam Kegiatan Pelatihan Deteksi Dini Hipertensi pada Lansia/dokpri

Gambar 3. Kegiatan Edukasi Cara Deteksi Dini Hipertensi pada Lansia di Posyandu Dusun Pondokan/dokpri
Gambar 3. Kegiatan Edukasi Cara Deteksi Dini Hipertensi pada Lansia di Posyandu Dusun Pondokan/dokpri

 Oleh karena itu, pentingnya pengetahuan bagi para lansia penderita hipertensi untuk menjaga kesehatan dengan mengonsumsi obat hipertensi secara rutin dan melakukan senam hipertensi untuk menjaga aliran darah agar tetap lancar. Dengan pemahaman tentang hipertensi dan cara mengatasi hipertensi pada lansia, diharapkan para lansia dapat menjalani kehidupan yang lebih sehat dan meningkatkan kualitas hidup lansia. Sehingga lansia dapat memperoleh kehidupan yang bermakna di hari tuanya bersama keluarga dan terhindar dari kesakitan yang diakibatkan oleh hipertensi.

/dokpri
/dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun