Mohon tunggu...
Feri Dianto
Feri Dianto Mohon Tunggu... Guru - SD Negeri Trayeman 03

guruberbagi.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Katjoeng dan Kisah Orang Jatibarang Brebes di Suriname

18 Januari 2023   09:00 Diperbarui: 18 Januari 2023   09:02 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Nationaal archief Netherland

Antara tahun 1890 dan 1930 terjadi emigrasi dari Jawa ke Suriname. Sekitar 100.000 orang Jawa bekerja di perkebunan dan pabrik di sana. Sebagian dari mereka tidak ingin kembali ke Jawa, sebagian besar menetap di sana, berkembang biak di sana dan menjadi warga negara Suriname. Mereka seolah menjadi "arsip hidup" bagi orang Jawa.

Di antara ratusan ribu orang Jawa yang berimigrasi ke Suriname, ada beberapa warga Jatibarang - Brebes, Jawa Tengah yang bergabung dengan Suriname. Katjoeng adalah salah satu orang Jatibarang yang dipekerjakan di perkebunan mereka di Suriname oleh pemerintah kolonial Belanda.


Katjoeng sendiri keluar dari Indonesia pada 6 Juni 1927 di usia 18 tahun. Katjoeng meninggalkan pelabuhan Batavia (Jakarta) menuju Paramaribo Suriname. Dengan kontrak pabrik selama lima tahun, yaitu. antara 18 Juli 1927 dan 18 Juli 1932. Dia ditempatkan di Perkebunan Geyersvlijt, Paramaribo - Suriname. Selain Katjoeng, warga Jatibarang lainnya yang dibawa ke Suriname oleh pemerintah kolonial Belanda antara lain:

1. Wasari

Sumber Nationaal archief Netherland
Sumber Nationaal archief Netherland
Pada 15 Agustus 1927, dia keluar dari Indonesia pada usia 24 tahun dan menerima kontrak 5 tahun dari 24 September 1927 hingga 24 September 1932. Ditempatkan di Perkebunan Marienburg & Zoelen.

2. Wahjad

Sumber Nationaal archief Netherland
Sumber Nationaal archief Netherland
Dia meninggalkan Indonesia pada 7 Mei 1928, pergi pada usia 19 tahun. Menerima kontrak 5 tahun 21 Juni 1928 hingga 21 Juni 1933. Ditempatkan di Perkebunan Spieringshoek.

3.Kasnan

Sumber Nationaal archief Netherland
Sumber Nationaal archief Netherland
Dia meninggalkan Indonesia pada 20 Agustus 1924 pada usia 28 tahun. Diberi kontrak 5 tahun dari 1 Oktober 1924 hingga 1 Oktober 1929. Terletak di Perkebunan Marienburg & Zoelen.

4.Warni/Mbok Warni

Sumber Nationaal archief Netherland
Sumber Nationaal archief Netherland
5 Mei 1925, dia keluar dari Indonesia pada usia 25 tahun. Menerima kontrak 5 tahun 17 Juni 1925 hingga 17 Juni 1929. Ditempatkan di Waterloo & Hazard Plantation. 

Katjoeng dan kawan-kawan dipekerjakan sebagai pekerja kontrak. Namun, ketika perjanjian mereka diselesaikan, pemerintah kolonial menawarkan tiga pilihan kepada mereka. Mereka dapat menandatangani kontrak baru, menjadi petani atau kembali ke tanah air mereka.

Sekitar 23,3 persen masyarakat Jawa memilih pulang kampung saat itu. Karena perjalanan di atas kapal berlangsung hampir 1 bulan, banyak yang tidak mau pulang karena kelelahan, sehingga mereka tinggal di sana sampai memiliki anak dan keturunannya tinggal di sana. Pada tahun 1975 Belanda memperoleh kemerdekaan untuk Suriname. Pemerintah Belanda menawarkan warga negara Suriname untuk datang ke Belanda dan menjadi warga negara Belanda. Sekitar 30.000 pengungsi Jawa Suriname ke Belanda dan mereka sekarang dikenal sebagai bangsa Jawa Amsterdam.

Namun ternyata anak-anak keturunan Katjoeng tidak mengikuti migrasi Jawa ke Belanda. Kini mereka tinggal dan menetap di Paramaribo, Suriname. Penggantinya adalah Marciano Katjoeng, dan nama istri cantik itu adalah Ichfa Katjoeng. Mereka masih menggunakan katjoeng sebagai nama belakangnya, nama depannya masih menggunakan nama Jawa.

Itulah kebiasaan orang Suriname keturunan Jawa. Mereka menggunakan nama leluhur mereka yang pertama kali datang ke Suriname menjadi "Marga". Jadi walaupun nama depannya berbau barat, nama belakangnya selalu nama Jawa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun