Di sebuah ladang yang luas dan subur, terdapat sebuah rumah kecil yang didiami oleh sekelompok tikus. Rumah itu dihuni oleh tikus-tikus yang sangat cerdas dan kerja keras, yang selalu bekerja sama untuk mengumpulkan makanan dan membuat persiapan musim dingin.
Di antara tikus-tikus tersebut, ada seorang tikus yang sangat congkak dan sombong. Dia selalu merasa lebih baik daripada yang lain dan tidak pernah mau bekerja sama dengan yang lain. Dia selalu menyombongkan diri dan mengejek tikus-tikus lain yang tidak sekuat atau tidak secerdas dia.
Tikus congkak ini sangat dihormati oleh tikus-tikus lain karena dia sangat kuat dan cerdas. Namun, semua tikus merasa tidak nyaman dengan sikapnya yang sombong dan arogan. Mereka merasa khawatir bahwa dia akan menyebabkan masalah di masa depan.
Musim dingin tiba dan tikus-tikus harus bekerja keras untuk mengumpulkan makanan dan membuat persiapan untuk musim dingin. Namun, tikus congkak tidak mau bekerja sama dengan yang lain. Dia menyombongkan diri dan mengatakan bahwa dia akan mengumpulkan makanan sendiri dan tidak perlu bantuan siapa pun.
Tikus-tikus lain bekerja keras, sementara tikus congkak hanya duduk dan mengejek tikus-tikus lain. Namun, ketika musim dingin tiba dan makanan menjadi sulit didapat, tikus congkak menyadari bahwa dia salah. Dia tidak memiliki makanan yang cukup dan tidak memiliki persiapan untuk musim dingin.
Tikus-tikus lain memutuskan untuk tidak membantunya, karena dia tidak mau bekerja sama dengan yang lain selama musim panen. Tikus congkak merasa sangat kesepian dan kesal dengan dirinya sendiri. Dia menyadari bahwa sikap sombong dan arogannya telah menyebabkan masalah.
Musim dingin berlalu dan tikus-tikus lain selamat, namun tikus congkak tidak selamat. Dia mengerti bahwa sikapnya yang congkak telah menyebabkan kematiannya dan dia merasa sangat menyesal
Tetapi itu tidak berakhir sampai disini, tikus-tikus lain yang selamat dari musim dingin, mulai menyadari pentingnya bekerja sama dan saling membantu dalam kelangsungan hidup. Mereka bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama seperti tikus congkak dan selalu bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Mereka juga mengambil pelajaran dari kisah tikus congkak, dan menyadari bahwa sifat sombong dan arogan hanya akan menyebabkan masalah dan kesulitan dalam hidup.
Tikus congkak menjadi contoh yang baik bagi tikus-tikus lain, dan dia diingat sebagai tikus yang sombong dan arogan yang menyebabkan kematiannya sendiri. Namun, tikus-tikus lain juga menyadari bahwa kesalahan dapat diperbaiki dan pentingnya bekerja sama untuk hidup sejahtera. Mereka berusaha untuk menjadi lebih baik dan membuat keputusan yang lebih bijak dalam hidup mereka, dan hidup bahagia dan sejahtera bersama-sama dalam ladang yang subur tersebut.
Pesan moral dari cerita ini adalah bahwa sifat sombong dan arogan hanya akan menyebabkan masalah dan kesulitan dalam hidup. Penting untuk bekerja sama dan saling membantu untuk mencapai tujuan bersama dan kelangsungan hidup. Juga penting untuk belajar dari kesalahan dan berusaha menjadi lebih baik dalam membuat keputusan dalam hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H