Mohon tunggu...
Feri Adita
Feri Adita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Main bola

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori psikososial Erik Erikson

18 Januari 2025   07:51 Diperbarui: 18 Januari 2025   07:51 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori Psikososial Erik Erikson

Teori psikososial Erik Erikson adalah salah satu teori perkembangan yang paling berpengaruh dalam psikologi. Teori ini menekankan perkembangan individu sepanjang rentang kehidupan, dengan fokus pada bagaimana individu menghadapi tantangan dan konflik psikososial pada setiap tahap kehidupan. Erikson percaya bahwa setiap tahap perkembangan dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya, dan lingkungan, serta memengaruhi pembentukan identitas seseorang.

Delapan Tahap Perkembangan Psikososial Erikson

  1. Kepercayaan vs Ketidakpercayaan (0-1 tahun)

    • Masalah utama: Apakah bayi dapat mempercayai dunia di sekitarnya?
    • Hasil positif: Bayi yang mendapatkan perhatian dan kasih sayang akan mengembangkan rasa percaya.
    • Hasil negatif: Pengabaian atau perlakuan buruk dapat menyebabkan ketidakpercayaan pada orang lain.
  2. Otonomi vs Rasa Malu dan Ragu (1-3 tahun)

    • Masalah utama: Apakah anak bisa mandiri atau merasa malu dan ragu?
    • Hasil positif: Anak yang didukung akan percaya pada kemampuannya untuk mengambil keputusan.
    • Hasil negatif: Kritik berlebihan dapat membuat anak merasa malu atau ragu pada diri sendiri.
  3. Inisiatif vs Rasa Bersalah (3-6 tahun)

    • Masalah utama: Apakah anak bisa mengambil inisiatif atau merasa bersalah karena melakukannya?
    • Hasil positif: Anak yang diberi kesempatan mencoba hal baru akan mengembangkan inisiatif.
    • Hasil negatif: Hukuman berlebihan dapat membuat anak merasa bersalah.
  4. Kerajinan vs Rasa Rendah Diri (6-12 tahun)

    • Masalah utama: Apakah anak dapat mengembangkan kompetensi atau merasa tidak mampu?
    • Hasil positif: Pujian atas usaha anak akan membangun rasa percaya diri.
    • Hasil negatif: Kritik dapat menimbulkan rasa rendah diri.
  5. Identitas vs Kebingungan Identitas (12-18 tahun)

    • Masalah utama: Siapa saya, dan apa peran saya di dunia?
    • Hasil positif: Remaja yang mengeksplorasi berbagai peran dan nilai akan menemukan identitas yang kuat.
    • Hasil negatif: Kebingungan dapat menyebabkan krisis identitas.
  6. Keintiman vs Isolasi (18-40 tahun)

    • Masalah utama: Apakah individu dapat menjalin hubungan yang intim dan bermakna?
    • Hasil positif: Hubungan yang sehat membawa rasa keterikatan.
    • Hasil negatif: Ketakutan akan komitmen dapat menyebabkan isolasi.
  7. Generativitas vs Stagnasi (40-65 tahun)

    • Masalah utama: Apakah individu memberikan kontribusi kepada masyarakat atau hanya peduli pada diri sendiri?
    • Hasil positif: Kepedulian terhadap generasi mendatang menciptakan rasa kebermaknaan.
    • Hasil negatif: Stagnasi terjadi jika individu hanya fokus pada kepentingan pribadi.
  8. Integritas vs Keputusasaan (65 tahun ke atas)

    • Masalah utama: Apakah individu merasa puas dengan kehidupannya atau menyesali masa lalu?
    • Hasil positif: Individu yang menerima kehidupannya akan merasakan integritas dan kedamaian.
    • Hasil negatif: Penyesalan mendalam dapat menyebabkan keputusasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun