Teori Psikososial Erik Erikson
Teori psikososial Erik Erikson adalah salah satu teori perkembangan yang paling berpengaruh dalam psikologi. Teori ini menekankan perkembangan individu sepanjang rentang kehidupan, dengan fokus pada bagaimana individu menghadapi tantangan dan konflik psikososial pada setiap tahap kehidupan. Erikson percaya bahwa setiap tahap perkembangan dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya, dan lingkungan, serta memengaruhi pembentukan identitas seseorang.
Delapan Tahap Perkembangan Psikososial Erikson
Kepercayaan vs Ketidakpercayaan (0-1 tahun)
Otonomi vs Rasa Malu dan Ragu (1-3 tahun)
- Masalah utama: Apakah anak bisa mandiri atau merasa malu dan ragu?
- Hasil positif: Anak yang didukung akan percaya pada kemampuannya untuk mengambil keputusan.
- Hasil negatif: Kritik berlebihan dapat membuat anak merasa malu atau ragu pada diri sendiri.
Inisiatif vs Rasa Bersalah (3-6 tahun)
- Masalah utama: Apakah anak bisa mengambil inisiatif atau merasa bersalah karena melakukannya?
- Hasil positif: Anak yang diberi kesempatan mencoba hal baru akan mengembangkan inisiatif.
- Hasil negatif: Hukuman berlebihan dapat membuat anak merasa bersalah.
Kerajinan vs Rasa Rendah Diri (6-12 tahun)
- Masalah utama: Apakah anak dapat mengembangkan kompetensi atau merasa tidak mampu?
- Hasil positif: Pujian atas usaha anak akan membangun rasa percaya diri.
- Hasil negatif: Kritik dapat menimbulkan rasa rendah diri.
Identitas vs Kebingungan Identitas (12-18 tahun)
- Masalah utama: Siapa saya, dan apa peran saya di dunia?
- Hasil positif: Remaja yang mengeksplorasi berbagai peran dan nilai akan menemukan identitas yang kuat.
- Hasil negatif: Kebingungan dapat menyebabkan krisis identitas.
Keintiman vs Isolasi (18-40 tahun)
- Masalah utama: Apakah individu dapat menjalin hubungan yang intim dan bermakna?
- Hasil positif: Hubungan yang sehat membawa rasa keterikatan.
- Hasil negatif: Ketakutan akan komitmen dapat menyebabkan isolasi.
Generativitas vs Stagnasi (40-65 tahun)
- Masalah utama: Apakah individu memberikan kontribusi kepada masyarakat atau hanya peduli pada diri sendiri?
- Hasil positif: Kepedulian terhadap generasi mendatang menciptakan rasa kebermaknaan.
- Hasil negatif: Stagnasi terjadi jika individu hanya fokus pada kepentingan pribadi.
Integritas vs Keputusasaan (65 tahun ke atas)
- Masalah utama: Apakah individu merasa puas dengan kehidupannya atau menyesali masa lalu?
- Hasil positif: Individu yang menerima kehidupannya akan merasakan integritas dan kedamaian.
- Hasil negatif: Penyesalan mendalam dapat menyebabkan keputusasaan.