Mohon tunggu...
Feri Sanjaya
Feri Sanjaya Mohon Tunggu... -

Namaku adalah Feri Sanjaya, aku tinggal di provinsi sumatera selatan khususnya di kab.ogan komering ilir. Aku sekarang bersekolah di Sman 3 unggulan kayuagung yang merupakan salah satu sekolah terfaforit yang ada di sumatera selatan.Di sekolah inilah saya bisa menemukan betapa pentingnya kebersamaan dan hidup mandiri, karena sekolah ini merupakan sekolah berasrama dengan selalu penuh rasa kebersamaan.ONE FOR ALL, ALL FOR ONE.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pahlawanku yang Tak Terlihat

22 Agustus 2010   17:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:48 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apakah kalian tahu siapa pahlawanku ini? Pahlawan yang tak terlihat, meskipun dia tidak terlihat tetapi aku bisa merasakan betapa besar pertolongannya dalam kehidupanku dan keluargaku,bahkan mungkin seluruh orang didunia ini bisa merasakan betapa besar pertolongannya.Yang lebih hebatnya lagi pahlawanku ini tidak tidur non stop selama 24 jam.

Sekarang saya tanya ,apakah ada pahlawan yang tidak tidur non stop selama 24 jam seperti pahlawanku ini? Jawabannya adalah pasti tidak ada. Karena hanya dialah pahlawan satu-satunya yang tidak tidur non stop selama 24 jam.

Dan dia juga yang memanjangkan dan memendekkan bayang-bayang, dan kalau dia menghendaki niscaya dia menjadikan tetap bayang-bayang itu, dan kamipun jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu. Dan dia juga yang menjadikan malam, dan tidur untuk istirahat dan dia juga menjadikan siang untuk berusaha.

Dan dia jugalah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, dekat sebelum kedatangan rahmatnya yaitu hujan, dan dia juga turunkan dari langit air yang bersih untuk kami, agar kami menghidupkan dengan air itu negeri tanah yang mati, dan agar kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk di bumi ini, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak di bumi ini.

Dan dia juga yang telah memberikan mata, telinga, hidung, tangan,kaki, dan organ-organ tubuh lainnya. Walaupun di dunia ini ada juga yang tidak memiliki salah-satu darinya bahkan mungkin lebih. Tetapi dia tetap adil, dibalik kekurangan orang itu, dia pasti akan memberikan kelebihan kepada orang itu. Itulah sungguh baiknya pahlawanku ini.

Dan dia juga yang telah menjaga kita saat tidur. Kita fikir secara logika saja, seandainya jika kita tidak ada yang menjaga saat tidur, entah apa yang terjadi! Mungkin saja, semut-semut kecil akan masuk kedalam telinga kita, hidung, mulut, bahkan mata kita. Sekarang saya tanya, apakah ada pahlawan yang bisa menjaga kita saat tidur, sedangkan dia sendiri tidak tidur, dan dia rela mengorbankan semuanya untuk kita, pertolongan untuk kita. Jawabannya, pasti tidak ada!

Dan juga seandainya jika dia tidak memberikan pertolongan kepada Thomas Alpha Edison, pasti Thomas Alpha Edison tidak bisa menyelesaikan penemuannya yang berupa lampu itu. Entah apa jadinya dunia ini! Tiada cahaya lampu pada malam hari, manusia akan sulit melakukan aktivitas pada malam hari, hanya bisa merasakan dunia kegelapan. Tetapi berkat pertolongannya lah, Thomas Alpha Edison bisa menyelesaikan penemuannya itu, dan manfaatnya bisa dirasakan sampai saat ini, betapa pentingnya sebuah lampu dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam melakukan pertolongan, dia tidak meminta imbalan apapun, dia hanya ingin orang di dunia ini berbuat baik, dan ada dijalan yang benar. Dan masih banyak pertolongan-pertolangan terhadap kehidupanku, keluargaku, dan juga orang-orang di dunia ini, yang tidak bisa aku sebutkan satu-persatu.

Betapa baiknya pahlawanku ini, meskipun kau tak terlihat, tetapi aku, keluargaku,dan juga orang-orang di dunia ini, bisa merasakan pertolonganmu yang begitu besar dalam kehidupan sehari-hari kami. Kau memang pahlawanku No.1, yang tiada tandingnya di dunia ini.

THANK YOU ALLAH SWT, I LOVE YOU ALLAH SWT...........................

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun