Mohon tunggu...
Fergiawan Fahtony
Fergiawan Fahtony Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

dsb

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kerugian Sritex: Penyebab dan Dampak Kepailitan Perusahaan Tekstil Terbesar Indonesia

7 Januari 2025   00:19 Diperbarui: 7 Januari 2025   00:24 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto https://www.detik.com/jateng/bisnis/d-7604490/perjalanan-pt-sritex-dari-pasar-klewer-produksi-seragam-nato-hingga-pailit

Sritex merugi? Sritex atau PT Sri Rejeki Isman Tbk merupakan perusahaan tekstil. Visi mereka dalam menjalankan perusahaan yakni untuk menjadi produsen tekstil global terbesar, terkemuka, dan juga terpercaya.Namun, sejak beberapa waktu lalu Sritex sedang mengalami tantangan yang berat, terkait dengan utang perusahaan
Perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk alias Sritex dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang dengan putusan nomor 2/Pdt.Sus- Homologasi/2024/PN Niaga Smg oleh Hakim Ketua Moch Ansor padai Senin (21/10/2024) lalu.

PT Sritex bergerak dibidang produksi tekstil dan garmen yang cukup terkemuka tidak hanya di Indonesia tapi juga sampai Asia Tenggara. Kualitas hasil produksi PT Sritex telah mendapat pengakuan dari berbagai negara. Hal ini membuat PT Sritex dipercaya untuk memproduksi barang-barang dari berbagai brand ternama.
Perusahan tekstil yang memulai usaha perdagangan tekstil nya  di Pasar Klewer ini terbukti mampu bersaing dengan perusahaan tekstil lainnya di kancah internasional.


Pada tahun 2022, Sritex mulai mendapat tekanan berat setelah salah satu krediturnya, PT Indo Bharat Rayon, mengajukan permohonan pembatalan kesepakatan PKPU. Perjanjian ini sebelumnya dicapai untuk menunda pembayaran utang perusahaan sebagai upaya untuk menghindari kebangkrutan. Namun, Sritex gagal memenuhi komitmen tersebut, yang memicu PT Indo Bharat Rayon untuk menggugat di pengadilan, yang pada akhirnya berujung pada putusan pailit.


Faktor utama yang memperburuk kondisi keuangan Sritex adalah ketidakmampuan perusahaan untuk mengelola beban utang yang sangat besar. Pada tahun-tahun sebelumnya, Sritex sangat bergantung pada penerbitan obligasi dan pinjaman untuk membiayai ekspansi bisnisnya, termasuk obligasi global senilai US$150 juta yang diterbitkan pada 2017 dengan jatuh tempo pada 2024. Sritex berharap bahwa pendapatan dari ekspor produk tekstil mereka, terutama ke pasar Amerika Serikat dan Eropa, dapat menutupi beban utang tersebut. Namun, kondisi ekonomi global yang tidak stabil, terutama akibat pandemi COVID-19, menghambat kemampuan perusahaan untuk memenuhi target pendapatannya.

Anggota Komisi IX DPR Fraksi PKS, Achmad Ru'yat menyebut bahwa Sritex yang dinyatakan pailit merupakan peringatan bagi pemerintah agar kondisi serupa tak terjadi di sektor lain. Dalam kesempatan yang sama, Achmad juga meminta pemerintah untuk bertindak terkait pailitnya Sritex.

"Tentu ini jadi alarm bagi pemerintah atas fenomena PT Sritex ini. Oleh karena itu, kami sangat bermohon diinformasikan langkah konkret dari pemerintah," ujar Achmad

"Menyatakan PT Sri Rejeki Isman Tbk, PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya pailit dengan segala akibat hukumnya," bunyi petisi tersebut, melalui SIPP PN Semarang, Kamis (24/10/2024).

Sumber

https://www.cnbcindonesia.com/news/20241030191651-4-584387/bukan-serbuan-baju-impor-ini-penyebab-kejatuhan-sritex-versi-menaker?utm 

https://www.kompasiana.com/irfandydharmawan77/671c87e7ed64155eaf4f6fc2/krisi-keuangan-di-balik-kepailitan-sritex-pelajaran-dari-industri-tekstil-indonesia?utm 

https://economy.okezone.com/read/2024/10/25/320/3078635/kenapa-sritex-merugi-hingga-pailit-ini-3-alasannya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun