Mohon tunggu...
Ferdy Rizkianto
Ferdy Rizkianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kehilangan Suasana Ramadhan di Lingkungan Keluarga

17 April 2024   14:19 Diperbarui: 17 April 2024   14:23 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bulan Ramadhan identik dengan suasana khas di dalam keluarga. Berkumpul bersama untuk sahur dan berbuka puasa, tadarus Al-Qur'an, serta melaksanakan Shalat Tarawih menjadi tradisi yang melekat. Namun, ketika seseorang harus meninggalkan rumah untuk menjalani kehidupan di luar, seperti saat menjadi mahasiswa, suasana Ramadhan yang biasa dirasakan pun seringkali hilang.

Salah satu yang paling sering dirasakan adalah tidak adanya lagi hidangan berbuka puasa bersama keluarga. Biasanya, ibu akan menyiapkan aneka makanan dan minuman yang menjadi favorit anggota keluarga. Namun, jauh dari rumah, mahasiswa hanya bisa menikmati berbuka puasa seorang diri atau bersama teman kos. Suasana hangat dan penuh kasih sayang saat berkumpul keluarga saat berbuka puasa tak lagi terasa.

Kebersamaan dalam melaksanakan ibadah Ramadhan juga menjadi hal yang hilang. Di kampung halaman biasanya anggota keluarga akan melakukan tadarus Al-Qur'an yang bergilir dari rumah ke rumah, shalat Tarawih bersama-sama di masjid, atau saling mengingatkan untuk menunaikan ibadah. Namun, di rantauan, mahasiswa harus berusaha sendiri untuk tetap istiqamah melaksanakan ibadah di tengah kesibukan perkuliahan.

Jadwal perkuliahan yang padat adalah  tantangan bagi mahasiswa. Terkadang mahasiswa harus berbenturan antara kegiatan akademik dan ibadah Ramadhan. Padatnya tugas dan deadline membuat mahasiswa kesulitan untuk fokus pada ibadah dan menghayati makna Ramadhan.

Suasana masjid di kampung halaman yang ramai saat Ramadhan juga turut menjadi kenangan yang hilang. Biasanya, masjid akan dipenuhi oleh jemaah yang bersemangat melaksanakan Shalat Tarawih.

Kehilangan suasana Ramadhan di lingkungan keluarga memang menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa. Namun, hal ini juga menjadi kesempatan bagi mereka untuk belajar mandiri dalam beribadah dan menjaga komitmen diri. Dengan begitu, mahasiswa dapat tetap merasakan makna Ramadhan meski jauh dari rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun