Mohon tunggu...
Gaya Hidup Pilihan

Ubud Food Festival, Bertabur Selebriti dan Maestro Kuliner Sedunia

28 Mei 2016   00:31 Diperbarui: 28 Mei 2016   00:56 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumpah girang banget, ketika seorang sahabat mengundang saya untuk hadir dan melakukan liputan dalam Press Call dan Opening Night Ubud Food Festival 2016. Meski tahun ini adalah tahun kedua, tetapi reputasi Ubud Food Festival masih hangat dalam ingatan, foto-foto yang diupload oleh beberapa sahabat bener bener bikin envy. Saya tidak hadir tahun lalu karena untuk bisa mengikuti event kuliner high end ini, tentunya kita harus merogoh kocek dalam-dalam. 

Bisa dipahami dunk, kalo saya begitu bersemangat, utamanya karena event ini bertabur selebriti, maestro dan ikon kuliner sedunia. Tentunya bertabur juga nama-nama besar dunia kuliner indonesia seperti Ibu Sisca Soewitomo, Pak Bondan Winarno, Pak William Wongso, Chef Farah Quin, Chef Bara Pattiradjawane, Arie Parikesit dan masih banyak lagi.

Tak ketinggalan pula para Chef dari Michelin Star restaurant seperti Chris Salan, Luke Mc. Leod dan Mandif Warokka. Mungkin Michelin Star Kitchen terdengar asing buat kita, namun jika bisa saya analogikan farah quin adalah diva kuliner indonesia, maka para Michelin star chef adalah bintang Hollywood-nya kuliner, pokoknya top of the top dech.

Bahkan kalo kita mau melihat list speakernya, tak kurang dari 60 ikon kuliner dunia dipertemukan di Ubud Food Festival. WOW, event yang hanya berlangsung 3 hari ini benar-benar bertabur bintang, dan tentunya bertabur Haute Cuisine. 

Apaan sich Haute Cuisine? nyebutnya aja udah bikin lidah belibet .... hihihi. Haute Cuisine bisa disebut masterpiece dalam dunia kuliner, jadi dari mulai permilihan material, proses memasak hingga penyajian benar-benar diperhatikan secara detail. Bagi para chef, menyajikan Haute Cuisine adalah merepresentasikan makanan bagi jiwa. Dan bagi kalangan pecinta kuliner high end, keberadaan Haute Cuisine adalah representasi dari kebutuhan mereka akan kesempurnaan sajian.

Mengikuti Press Call Ubud Food Festival di Hotel Warwic Ibah, kita seolah berada di Bali yang sebenar-benarnya. Desain hotel yang cantik dan berbudaya membuat kita seperti berada di istana jaman kerajaan ..... salah fokus ..... hihihi. 

Press Call UFF 2016, sendiri menghadirkan 4 panelis yaitu Bp. Ketut Suardana, Janet De Neefe, Ibu Sisca Soewitomo, Margarita Fores dan Bp. Ketut Janur, mereka merepresentasikan pihak-pihak yang terlibat dalam UFF 2016. Bp. Ketut Suardana misalnya, beliau adalah Chairman dari Yayasan Mudra Swari Saraswati, yayasan inilah yang membawahi UFF 2016. Selain itu dari pihak penyelenggara ada Janet De Neefe, perempuan luar biasa ini adalah founder dan director UFF. Kedua orang ini juga adalah penggagas dan penyelenggara UWRF (Ubud Writers & Readers Festival) festival yang kini telah menjadi agenda dunia. Tentunya harapan kita kedepan Ubud Food Festival akan menyusul menjadi agenda festival dunia. Sementaraitu Ibu Sisca Soewitomo, Margarita Fores dan Bp. Made Janur adalah representasi dari speaker Ubud Food Festival 2016.

Setelah Press Call, para awak mediapun dipersilahkan untuk melakukan wawancara dengan para speaker UFF 2016. Saya sendiri mendapat kesempatan untuk mewawancarai 2 speaker yaitu Margarita Fores (Asia Best Female Chef 2016) dan Pak Bondan Winarno (host kuliner legendaris). Pastinya wawancara eksklusif ini akan saya tulis pada artikel terpisah.

Setelah sesi wawancara berakhir, kamipun diajak beramah tamah di tepi kolam renang hotel Warwik Ibah, berbagai sajian canape (makanan kecil) dan bermacam-macam jenis minumanpun disajikan.

Menjelang malam kamipun diminta untuk menghadiri Opening Night Ubud Food Festival di Taman Kuliner. Meski hanya seremonial namun energi positif dari event ini sungguh terasa.

Dalam event ini Ibu Sisca Soewitomo menerima Anugrah Lifetime Archievement Award UFF 2016, karena dedikasi beliau untuk dunia kuliner Indonesia. Sungguh sebagai orang Indonesia saya turut bangga, karena meskipun event ini berada di Indoonesia, namun beraura dunia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun