Sabtu, 31 Agustus 2024
Bantul – Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak ke dewasa yang penuh dengan perubahan fisik dan psikologis. Menilik dalam tiga tahun terakhir, perubahan tersebut menunjukkan peningkatan berbagai masalah secara signifikan yang mengganggu kesehatan, produktivitas, dan meningkatkan risiko dampak buruk bagi masa depan remaja.
Ketua tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dari Universitas Respati Yogyakarta (Unriyo), Nur Khasanah, S. ST., M. Kes. (10/8/24), mengatakan bahwa belakangan ini, banyak sekali berita mengenai permasalahan pada remaja di Indonesia khususnya DIY. Mulai dari remaja bunuh diri, kehamilan tidak diinginkan, kekerasan berbasis gender, anemia pada remaja putri, stres, kecemasan, depresi, bahkan kasus pinjaman online atau pinjol yang dilakukan oleh remaja.
“Sebenarnya, pemerintah sudah melakukan penanganan berupa Posyandu Remaja dan Bina Keluarga Remaja yang disebut BKR. Tetapi, sebagian besar wilayah belum melaksanakan program ini secara optimal dan wilayah Karangploso menjadi salah satu dari sedikit wilayah yang berhasil menjalankan program BKR. Meski begitu, BKR di wilayah tersebut juga belum bisa terlaksana dengan rutin dan program yang selama ini dilaksanakan sebatas penyuluhan,” lanjutnya.
Ketua BKR Karangploso, Fia Sariwati juga mengungkapkan kegiatan BKR cenderung sama setiap bulan, terbatas pada pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan atas, serta penyuluhan yang sayangya jarang terlaksana karena kesulitan dalam mencari Narasumber.
Menjawab permasalahan tersebut, Universitas Respati Yogyakarta (UNRIYO) dan Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) melakukan kegiatan “Program Pengabdian kepada Masyarakat Dosen dan Mahasiswa” yang ditujukan kepada BKR Karangploso dengan berfokus pada tiga aspek utama, yaitu manajemen keuangan, kesehatan mental, serta kesehatan fisik dan reproduksi remaja. Pengabdian ini dilakukan sejak awal bulan Agustus 2024 melalui dukungan pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (DRTPM). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Kegiatan yang dilakukan berupa berbagai penyuluhan dan pelatihan yang bervariasi dengan melibatkan remaja beserta orang tua sang remaja. Mulai dari upaya peningkatan literasi digital, tim pengabdi mengenalkan “Sistem Informasi dan Komunikasi Posyandu (SIK-Yandu)" guna membantu meningkatkan pengetahuan kader dan anggota BKR tentang tumbuh kembang remaja dan harapannya dapat menjadi wadah penghubung BKR dengan narasumber lainnya.
Tim pengabdi juga memberikan penyuluhan kecerdasan finansial bagi remaja sehingga dapat melakukan manajemen keuangan secara mandiri. Pelatihan mindfulness dan yoga untuk mengatasi masalah mental. Penyuluhan rokok elektrik beserta pencegahannya yang dewasa ini banyak dianggap “keren” oleh remaja.
Lalu, adapula penyuluhan gizi seimbang, pelatihan pembuatan healthy pizza berbahan pangan lokal untuk meningkatkan keterampilan memasak dan mencegah anemia pada remaja putri, serta pemberdayaan remaja dalam pembuatan jamu “Jakumanja” sebagai terapi alternatif untuk mengurangi nyeri menstruasi.