Mohon tunggu...
FERDI TRAINING
FERDI TRAINING Mohon Tunggu... Lainnya - Direktur IT dan Digital Marketing Indonesian Certification Center

15 Tahun beraktivitas dalam bidang Pengembangan SDM, Pelatihan yang tepat dan Sertifikasi Profesi yang akan memvalidasi kompetensi anda. Bekerjasama dengan belasan training provider dan consulting services, terlibat aktif menyelenggarakan inhouse training di berbagai perusahaan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Contoh Sertifikasi Kompetensi di Indonesia

20 Juni 2024   16:04 Diperbarui: 20 Juni 2024   16:16 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sertifikasi kompetensi adalah cara keren untuk menunjukkan kemampuan dan keahlian kamu di bidang tertentu. Proses ini melibatkan ujian yang diadakan oleh lembaga sertifikasi resmi. Salah satu yang terkenal adalah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) di bawah Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Dengan memiliki sertifikasi, kamu nggak hanya diakui secara resmi, tapi juga meningkatkan kredibilitas dan membuka peluang kerja lebih luas. Di tulisan ini, kita bakal bahas contoh sertifikasi kompetensi di Indonesia. Yuk, kita eksplor lebih lanjut!

Badan Nasional Sertifikasi Profesi

Pertama-tama kita akan bahas tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Jadi, BNSP ini adalah lembaga pemerintah yang mengelola sistem sertifikasi profesi di Indonesia. Tujuannya? Meningkatkan kualitas SDM kita lewat sertifikasi yang terstandarisasi.

BNSP punya beberapa tugas penting, seperti:

  • Menyusun standar kompetensi profesi.
  • Menyelenggarakan uji kompetensi.
  • Mengembangkan profesi.
  • Mengawasi sertifikasi.

Mereka juga yang menerbitkan sertifikat profesi bagi yang lulus ujian. Jadi, sertifikat ini membuktikan kalau kamu kompeten di bidangmu dan diakui secara nasional. Keren, kan?

Sertifikasi Kompetensi Dari BNSP

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun