Musim hujan telah tiba ! Kadang hujan sebentar atau mendung seharian bahkan hujan sepanjang hari. Dibeberapa tempat banjir dan terjadi kemacetan panjang sementara ibu-ibu rumah tangga mengeluhkan jemurannya tak kering-kering dan saat itulah satu jenis energi baru terbarukan, solar cell lumpuh karena tidak mendapatkan sinar matahari untuk diubah menjadi energi listrik yang disimpan pada accu, kalaupun ada sinar matahari intensitasnya rendah karena sinarnya redup tak mampu untuk mengisi accu karena bekerja pada titik rendah mendekati lembah daya terkecuali solar cell yang digunakan adalah jenis solar cell 4 musim yang sengaja didisain untuk negara-negara di kawasan benua eropa yang bisa terus menghasilkan daya pada musim dingin sekalipun.
Mengantisipasi cuaca musim hujan bahkan cuaca ekstrem, mendung hujan yang disertai badai beberapa praktisi energi terbarukan membuat disain Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH) yang merupakan perpaduan antara Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTAng) dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), namun PLTH ini hanya cocok di daerah yang selalu mendapatkan angin setiap hari bahkan setiap jam seperti di kawasan pantai misalnya.
Sementara untuk daerah pemukiman yang jauh dari pantai, energi terbarukan jenis PLTH ini kurang cocok dan PLTS nya lumpuh, dengan terpaksa mereka kembali menggunakan lilin, lampu minyak atau menyalakan genset !.
Untuk menyiasati cuaca seperti ini perlu dibuat inovasi baru untuk energi baru terbarukan yang tahan terhadap segala cuaca bahkan setiap waktu. Salah satunya adalah menggunakan bagian PLTAng yakni Alternator yang dirangkai sedemikian rupa hingga menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Genjot Sepeda (PLTGS).
PLTGS bisa menjadi sumber energi baru terbarukan yang tahan cuaca, tidak peduli mendung, tidak peduli hujan, badai dan tidak pula peduli tiada angin, bisa ditempatkan dimana-mana, setiap orang bisa ikut mencharge accunya dalam waktu yang singkat hanya dengan tenaga genjotan sepeda dan energi yang dihasilkan cukup banyak tergantung dari type alternator yang digunakan bisa 45 Ampere, bahkan 70 Ampere dalam waktu 1 jam yang telah dibuktikan oleh Gustinov Brilliant Aji Putra Warga Bantul yang bisa mengaliri listrik satu desa dengan sepeda pembangkit listriknya.
“Gerakan Indonesia Mengayuh" menuju kemandirian energi untuk Indonesia mendunia
“Indonesia Mengayuh” istilah yang mungkin tepat untuk kemandirian energi baru terbarukan yang tahan terhadap segala cuaca yang selanjutnya perlu dibuat prototype yang sederhana untuk memudahkan seluruh warga Negara Kesatuan Republik Indonesia ini merangkainya.
Menuju Kemandirian Energi Untuk Indonesia Mendunia, PT.PERTAMINA sebagai salah satu perusahaan energi nasional melalui program CSRnya bisa memelopori Gerakan Indonesia Mengayuh dengan mengirimkan 1.000 Unit PLTGS @45 Ampere ke daerah-daerah terpencil, daerah tertinggal dan pedalaman yang belum mendapat pasokan listrik PLN yang akan menghasilkan energi sebanyak 45 AH x 1.000 = 45.000 AH atau setara dengan 45.000 AH x 12 Volt = 540 KWH hanya dalam waktu 1 Jam !
Biaya yang dibutuhkan cukup murah yakni ±Rp. 2 juta / unit atau Rp. 2 Milyar untuk 1.000 unit untuk 1.000 desa program "Gerakan Indonesia Mengayuh PT.PERTAMINA Menuju Kemandirian Energi Untuk Indonesia Mendunia" yang dimungkinkan juga bisa masuk rekor Muri.
Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari Gerakan Indonesia Mengayuh ini seperti :
1. Indonesia Sehat, dengan mengayuh sepeda orang akan sehat.
2. Tahan Cuaca karena PLTGS ini tahan terhadap cuaca tidak peduli hujan mendung dan badai atau tidak ada angin asal mau mengayuh listrik bisa dihasilkan.
3. Energi yang tak pernah habis. Energi PLTGS tak pernah habis selama mau mengayuh dan terus mengayuh.
4. Hemat BBM Fosil, karena dengan PLTGS ini orang cenderung tidak lagi menggunakan genset bensin/solar untuk menyalakan listrik di rumahnya. 1.000 liter/hari atau 365.000 liter/tahun bisa dihemat.
5. Indonesia mandiri energi untuk Indonesia mendunia. Semakin banyak yang menggunakannya semakin sedikit energi yang digunakan yang diharapkan Indonesia bisa mandiri soal energi tidak lagi tergantung ke luar negeri.
Selamat berkarya untuk Pertamina!
Wujudkan Kemandirian Energi untuk Indonesia mendunia!