Kalaulah ada orang atau sekelompok orang atau perangkat desa Mandalasari Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut yang berinisiatif untuk memanfaatkan limbah pabrik tahu menjadi sumber energi terbarukan mungkin warga kampung Bojongbungur tidak perlu lagi membeli gas melon di warung atau pangkalan cukup membuka kran di dapurnya kompor langsung menyala untuk memasak, apinya biru tidak seperti api dari gas melon 3kg.
Di kawasan Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut, kampung Bojongbungur desa mandalasari sudah sejak lama terkenal dengan produksi tahunya dari pabrik-pabrik tahu yang ada di kampung tersebut.
Sangat disayangkan limbah cair dari pabrik-pabrik tahu di kp.Bojongbungur dibuang langsung ke sungai ciharus, kalau musim hujan sih tidak masalah karena limbahnya dibawa arus air ke sungai cigunungagung tapi kalau musim kemarau ketika sungai ciharus kering baunya minta ampun sampai tercium ke kampung sebelahnya. Mungkin bagi warga bojongbungur tidak merasakan baunya karena sudah terbiasa alias hidungnya sudah kebal.
Berapa ratus liter limbah cair tahu setiap harinya dibuang ke sungai ciharus ? Perlu didata untuk selanjutnya diserahkan ke Peneliti BRIN untuk disain pembuatan kolam penampungan limbah cair tahu dan reaktor biogas seperti yang dilakukan oleh Tuan Guru Ibu Neni Sintawardani Peneliti Senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Desa Kebonjati, Sumedang Jawa Barat.
Syukur-syukur pihak BRIN juga membangun dan mendanai pembuatan reaktor biogas di kampung bojongbungur sehingga kondisi air sungai ciharus tetap bersih, tidak ada polusi udara dan masyarakat mendapatkan manfaatnya berupa biogas untuk kebutuhan sehari-hari dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga gas melon yang semakin hari semakin mahal kadang langka.
Perlu sedikit kajian untuk melakukan inovasi energi terbarukan pemanfaatan limbah cair tahu menjadi biogas apakah cukup dilakukan oleh para pengrajin tahu melalui program CSRnya sebagai tanggungjawab terhadap lingkungan yang tercemar, Pendanaan dari BRIN atau oleh BUMDes Desa Mandalasari Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut kalau hasil kajiannya ternyata menghasilkan profit.
Kadungora, 4 Mei 2024
Ferdi Rosman Feizal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H