Mohon tunggu...
Ferdinandus Setu
Ferdinandus Setu Mohon Tunggu... -

suka sastra, hukum, teknologi informasi, film dan juga cinta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Puasa itu Pause

18 Juni 2015   08:52 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:44 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini Kamis 18 Juni 2015, seperti tulisan saya sebelumnya bahwa 1 Ramadhan akan jatuh pada 18 Juni 2015, Ramadhan pun dimulai. Selama 29 hari ke depan, umat muslim sedunia menunaikan ibadah puasa.

Lalu apa sejatinya makna puasa itu? Saya mengartika puasa itu sebagai pause. Menurut berbagai kamus, pause adalah mengehentikan sejenak. Iya, puasa adalah saat yang tepat bagi kita untuk menghentikan sejenak segala keluh atas kekurangan dan ketaknyamanan yang kita alami, kita ganti keluh dengan syukur nan ikhlas. Syukur kepada Sang Khalik yang masih memberika kita nafas kehidupan hingga detik ini.

Puasa itu pause, saat yang tepat untuk hentikan sejenak segala umpat kepada penguasa yang kerap lupa akan janjinya. Ya kita hentikan sejenak marah kita, kita ganti energi marah kita dengan energi positif untuk meningkatkan rasa solidaritas, energi saling berbagi. Iya kita pantas berbagi, mesti dari kekurangan yang kita miliki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun