Mohon tunggu...
Ferdinandus feriurpon
Ferdinandus feriurpon Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menjadi pribadi yang berguna

mencari pengetahuan layaknya mencari air di padang gurun.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transmigrasi di Papua: Ancaman atau Peluang?

3 November 2024   20:19 Diperbarui: 3 November 2024   22:01 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Di mana ada manusia yang hidup dalam jumlah yang banyak makan SDM akan semakin menipis. Manusia mempunyai banyak keinginan tetapi jika SDM menipis, maka tidak bisa dipaksakan. Sekarang SDM Papua dikeruk dalam jumlah besar tanpa memperdulikan kedupan masyarakat dan ekosistem di sekitarnya. Hal ini adalah ancaman sehingga program transmigrasi ini harus dikurangi bahkan bila perlu dihentikan, karena alam Papua sudah sangat banyak memberi makan bangsa ini.

4. Meningkatnya kriminalitas


Program transmigrasi juga dapat menyebabkan pertumbuhan kriminalitas di suatu daerah. hal ini tidak bisa disangkal bahwa banyak kejadian-kejadian kriminal yang terjadi di Papua karena akibat dari pendatang. Benar bahwa kriminalitas terjadi bukan hanya di Papua, akan tetapi manusia Papua dengan jumlah jiwa manusia yang semakin menipis ini jangan lagi adakan transmigrasi karena berdampak pada pembunuhan dan penganiayaan terhadap orang Papua yang bisa mengurangi jumlah jiwa manusia Papua.

Selain dampak buruk transmigrasi, kita juga bisa melihat sisi positif transmigrasi, kemungkinan seperti:

1. Meningkatnya pertumbuhan perekonomian 

Peningkatan pertumbuhan perekonomian karena masuknya para usahawan yang mempekerjakan orang asli Papua. Banyaknya rumah makan, kafe, serta tempat hiburan (rekreasi) dan bengkel yang sebagai contoh dalam menumbuhkan perekonomian karena orang Papua mempunyai pekerjaan yang layak.

2. Meningkatnya kualitas dunia kesehatan dan pendidikan 

Kesehatan dan pendidikan adalah aspek paling penting yang sangat dibutuhkan di tanah Papua, sebab kualitas SDM Papua yang belum meningkat secara merata di Papua. Selain itu kesehatan yang makin hari makin meresahkan orang Papua. Apalagi akibat perang suku, konflik vertikal, dan konflik horizontal yang menelan korban masyarakat Papua menjadi perhatian serius bagi para perawat. Benar bahwa ahli dalam dunia kesehatan dan pendidikan kurang di tanah Papua. oleh sebab itu jika ingin melakukan program transmigrasi ada baiknya jika yang dikirim adalah benar-benar orang yang berprofesi sebagai guru dan perawat atau dokter.

Beberapa hal di atas cukup mewakili keresahan masyarakat Papua terkait dengan program transmigrasi yang dikeluarkan oleh Prabowo. Selain itu satu hal yang tidak kalah penting adalah terkait pengiriman tentara dalam jumlah besar di Papua. Papua bukan sarang teroris, Papua adalah tanah damai yang dijadikan daerah operasi militer yang memakan korban jiwa. Papua telah menjadi DOM (Daerah Operasi Militer) sejak tahun 60-an oleh sebab itu pengiriman militer dalam skala besar harus dihentikan di tanah Papua.

Semoga Papua menjadi tanah aman dan damai yang selalu dirindukan orang yang pernah singgah dan benar-benar menjadi surga yang jatuh ke bumi demi keharmonisan dan keberlangsungan hidup flora, fauna dan manusianya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun