Mohon tunggu...
Ferdinand Lukas
Ferdinand Lukas Mohon Tunggu... Perawat - Ners

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Setia Itu Menyakitkan

26 April 2023   11:00 Diperbarui: 26 April 2023   11:04 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Bila ditanya, mengapa setia itu menyakitkan? Mengapa setia itu bagian dari proses pendewasaan diri? Jawabanyanya adalak karena kita adalah agen Allah, agen yang hadir melalui sikap dan prilaku bagi orang lain. Kehadiran kita merupakan kehadiran Tuhan itu sendiri, untuk menyembuhkan bukan untuk melukai. Kesetiaan yang menyakitkan diuji melalui berbagai tantangan yang menyakitkan, tantangan yang sulit, dan tantangan yang perih. Itu semua ditujukan untuk mengalami kasih Tuhan melalui gerakan kasih, yaitu belajar apa yang bisa diberi, minimal "sebuah hati" untuk orang lain. Kesetiaan itu sangat penting karena melalui kasih dan kesetiaan dapat menciptakan sebuah hubungan yang harmonis antara diri sendiri dengan Tuhan, keluarga, teman, dan dunia.

Kesetiaan itu berarti mampu memerintah diri sendiri, mampu memilih mana yang terbaik bagi orang lain dan semua itu diawali dari rumah sejati, yaitu hati. Kesetiaan tidak bisa tumbuh dengan sendirinya, harus dipupuk melalui saling memahami dan saling mencintai. Dimana kesetiaan itu akan membuat setiap individu menjadi kuat dengan caranya sendiri, hanya saja dibutuhkan sikap yang rendah hati, tulus, dan menerima, karena pribadi yang sungguh bijaksana ialah mereka yang mau setia dalam semua dan kebijaksanaan sejati adalah pribadi yang mau turun untuk membantu orang lain.

#Kesetiaan

#Lukas Ferdinand

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun