Bila ditanya, mengapa setia itu menyakitkan? Mengapa setia itu bagian dari proses pendewasaan diri? Jawabanyanya adalak karena kita adalah agen Allah, agen yang hadir melalui sikap dan prilaku bagi orang lain. Kehadiran kita merupakan kehadiran Tuhan itu sendiri, untuk menyembuhkan bukan untuk melukai. Kesetiaan yang menyakitkan diuji melalui berbagai tantangan yang menyakitkan, tantangan yang sulit, dan tantangan yang perih. Itu semua ditujukan untuk mengalami kasih Tuhan melalui gerakan kasih, yaitu belajar apa yang bisa diberi, minimal "sebuah hati" untuk orang lain. Kesetiaan itu sangat penting karena melalui kasih dan kesetiaan dapat menciptakan sebuah hubungan yang harmonis antara diri sendiri dengan Tuhan, keluarga, teman, dan dunia.
Kesetiaan itu berarti mampu memerintah diri sendiri, mampu memilih mana yang terbaik bagi orang lain dan semua itu diawali dari rumah sejati, yaitu hati. Kesetiaan tidak bisa tumbuh dengan sendirinya, harus dipupuk melalui saling memahami dan saling mencintai. Dimana kesetiaan itu akan membuat setiap individu menjadi kuat dengan caranya sendiri, hanya saja dibutuhkan sikap yang rendah hati, tulus, dan menerima, karena pribadi yang sungguh bijaksana ialah mereka yang mau setia dalam semua dan kebijaksanaan sejati adalah pribadi yang mau turun untuk membantu orang lain.
#Kesetiaan
#Lukas Ferdinand
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H