Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat melontarkan argumen didepan publik  yang dianggap meresakan hati Masyarakat Pulau Sumba dan pulau Timor dengan menyebutkan Pulau Sumba dan pulau Timor sebagai penyumbang Kebodohan dan kemiskinan.
Menurut penulis Viktor Bungtilu Laiskodat sebagai orang nomor satu di Provinsi Nusa Tenggara Timur tidak sepantasnya menyampaikan pernyataan yang menyinggung perasaan warganya terutama masyarakat pulau Sumba dan pulau Timor. Menyebutkan Masyarakat pulau Sumba dan pulau Timor sebagai penyumbang terbesar Kebodohan dan kemiskinan hal ini  sangat menyakitkan hati masyarakat Sumba dan Timor.
Selepas apa yang disampaikan Viktor Bungtilu Laiskodat menyebutkan Masyarakat pulau Sumba dan pulau Timor sebagai penyumbang terbesar Kebodohan dan kemiskinan adalah benar apa adanya.Tapi seharusnya beliau introspeksi diri, bahwa sesungguhnya angka kemiskinan dan kebodohan sebagai bentuk melakukan program lanjutan Gubernur sebagai pimpinan tertinggi di NTT. Demi memperkuat kembali sumber daya manusia  (SDM) yang berkualitas.
Selain dari pada itu beliau harus evaluasi kinerjanya sebagai orang nomor satu di Nusa Tenggara Timur Kenapa kemudian terjadi kebodohan dan kemiskinan tentu beliau harusnya mengkaji dari berbagai sudut pandang yang berbeda, bisa jadi faktor pendukung terciptanya kualitas pendidikan itu yang kurang memadai, yakni infrastruktur pendidikan, sarana prasarana disetiap sekolah, hal ini yang seharusnya dievaluasi, karena jika kualitas pendidikan memadai berupa infrastruktur dan sarana prasarana yang cukup baik dan memadai maka tentu akan memberikan dampak yang cukup baik akan terciptanya kualitas sumber daya manusia yang cerdas, handal dan unggul.
Namun secara pribadi, Pertama, Penulis prihatin apa yang disampaikan beliau sebagai orang nomor satu di Nusa Tenggara Timur, Â yang seharusnya menjadi tugas dan tanggungjawabnya untuk memastikan semua daerah dan beberapa pulau di NTT terutama pulau Sumba dan Pulau Timor bebas dari kebodohan dan kemiskinan.
Kedua, sebagai Gubernur di Nusa Tenggara Timur perlu adanya terobosan baru dalam memutus rantai Kebodohan dan kemiskinan yakni  harus memastikan adanya infrastruktur pendidikan dan sarana prasarana yang mendukung terciptanya kualitas sumber daya manusia diseluruh pelosok NTT terutama pulau Sumba dan Pulau Timor.
Ketiga, Gubernur harusnya lebih menjaga etika dalam berbahasa, sehingga menyampaikan argumentasi didepan publik tidak terkesan membuat warganya yang lain kecewa dan emosi.
Ke empat, semua elemen masyarakat, baik pemuda, mahasiswa, LSM, pemerintah harus bergotong royong sebagai salah satu identitas masyarakat Indonesia Timur harus tetap terjaga, sehingga keharmonisan tetap terjaga dengan baik.
Kelima, apa yang disampaikan gubernur kita, sebagai orang nomor satu di Nusa Tenggara Timur jangan dijadikan pernyataan yang anggap menyudutkan Masyarakat pulau Sumba dan pulau Timor, tapi jadikan sebagai motivasi dan kekuatan untuk bangkit dari keterpurukan.
Artikel ini sudah di tayang pada media sumbavoice.com dengan judul yang sama Pernyataan Gubernur NTT: Kebodohan dan Kemiskinan, Bisa Jadi Evaluasi Kinerjanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H