Mohon tunggu...
Ferdinand YehezkielCahyono
Ferdinand YehezkielCahyono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi Telkom University

Saya merupakan mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi dari Telkom Univereity

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nostalgia bersama Koleksi Mainan Tradisional Museum Sri Baduga Bandung

15 November 2023   03:00 Diperbarui: 15 November 2023   04:06 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Koleksi Mainan Tradisional Sri Baduga Bandung (Dokumentasi Pribadi)

    Museum adalah sebuah lembaga atau tempat yang didedikasikan untuk mengumpulkan, melestarikan, memamerkan, dan menginterpretasikan benda-benda dan artefak-artefak penting yang memiliki nilai sejarah, seni, ilmiah, atau budaya. Tujuan utama museum adalah untuk menyajikan dan memelihara warisan budaya dan pengetahuan agar dapat diakses oleh masyarakat umum atau peneliti. Museum Sri Baduga adalah sebuah museum yang berisikan koleksi dan benda prasejarah yang sudah ada sejak zaman kuno yang dipersembahkan oleh pecinta sejarah dan budaya Sunda yang berada di Kota Bandung, Jawa Barat. Didirikan tahun 1974, museum diresmikan pada 1980 dengan nama Museum Negeri Provisi Jawa Barat oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dr Daud Yusuf. 

    Mainan tradisional seringkali menjadi bagian integral dari warisan budaya suatu masyarakat. Dengan tema mainan tradisional, seseorang atau lembaga dapat berkontribusi pada pemeliharaan dan pelestarian warisan budaya tersebut. Ini membantu memastikan bahwa generasi mendatang tetap terhubung dengan tradisi dan nilai-nilai yang terkandung dalam mainan tradisional. Mainan tradisional seringkali mencerminkan nilai-nilai tradisional dan cara hidup masyarakat tertentu. Kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup modern dapat membuat mainan elektronik dan digital lebih menarik bagi anak-anak. Mainan modern sering kali lebih interaktif dan menawarkan pengalaman bermain yang berbeda dari mainan tradisional yang sederhana. Sulitnya budaya yang bisa dikomunikasikan melalui permainan zaman sekarang. Lalu apakah relevansi akan mainan tradisional dengan kehidupan berkomunikasi di zaman sekarang?

    Kajian mainan tradisional memiliki manfaat yang meluas, tidak hanya bagi individu tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Melalui pemeliharaan dan kajian terhadap mainan tradisional, kita dapat meresapi kekayaan warisan budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Pembelajaran tentang mainan tradisional membawa kita ke dalam dunia nilai-nilai tradisional, cerita, dan keunikan setiap budaya. Selain itu, mainan tradisional memainkan peran penting dalam pengembangan kreativitas dan imajinasi anak-anak, karena mereka mengajak untuk menciptakan permainan dengan sumber daya yang sederhana. 

Kajian ini juga dapat memperkuat nilai-nilai sosial seperti kerjasama, rasa tanggung jawab, dan persaudaraan yang tercermin dalam mainan tersebut. Sebagai hasilnya, pemahaman yang lebih dalam tentang mainan tradisional dapat memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan identitas budaya, meningkatkan apresiasi terhadap keanekaragaman budaya, dan memastikan bahwa nilai-nilai berharga ini terus dihargai dan dilestarikan di tengah arus modernisasi.

Gambar Koleksi Mainan Tradisional Sri Baduga Bandung (Dokumentasi Pribadi)
Gambar Koleksi Mainan Tradisional Sri Baduga Bandung (Dokumentasi Pribadi)

Beberapa koleksi terkenal mainan tradisional yang dihadirkan di museum Sri Baduga, yakni :

1. Dam-Daman

    Dam-Daman merupakan salah satu permainan strategi yang mengasah otak diatas papan yang terlah memiliki alur yang telah ditetapkan. Komunikasi budaya dituangkan dari  bagaimana seseorang memainkan permainan tersebut yang terlihat dari pemikiran yang timbul tentang sebuah perspektif seseorang terhadap sebuah strategi permainan.

2. Congklak

    Congklak adalah permainan tradisional yang populer di berbagai negara, terutama di wilayah Asia Tenggara. Permainan ini melibatkan papan kayu dengan serangkaian lubang kecil atau celah, dan pemain menggunakan biji-bijian, batu, atau benda kecil lainnya sebagai bidak permainan. Congklak sering dimainkan oleh dua orang atau lebih. Ini menciptakan kesempatan untuk interaksi sosial dan komunikasi antar pemain. Pemain harus berkomunikasi dalam hal aturan permainan, strategi, dan mungkin memberikan komentar atau candaan yang membangun suasana bermain. Pada tingkat yang lebih dasar, permainan tradisional seperti congklak dapat membantu dalam pengembangan bahasa, terutama jika pemain berbicara tentang strategi, menghitung biji congklak, atau memberikan instruksi kepada sesama pemain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun