Mohon tunggu...
Ferdinan Saputra
Ferdinan Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

memiliki hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Suasana Khusyuk dan Haru Saat Sholat Idul Fitri di Desa Pancurendang:Bersama dalam Ketaatan dan Kebahagiaan pada Tanggal 10 April 2024

25 Juli 2024   16:00 Diperbarui: 25 Juli 2024   16:02 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 10 April 2024, Desa Pancurendang di Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, menjadi saksi dari momen yang penuh ketaatan dan kebersamaan saat warga bersiap untuk melaksanakan Sholat Idul Fitri. Suasana haru dan khusyuk terasa begitu mendalam di setiap sudut desa, di mana umat Muslim berkumpul untuk menunaikan sholat sebagai puncak dari ibadah puasa Ramadhan.


Meskipun sederhana, kebersamaan dalam ibadah terlihat jelas. Warga desa berkumpul di masjid-masjid kecil dan lapangan terbuka yang telah disiapkan untuk sholat bersama. Mereka saling berjabat tangan, memohon maaf, dan berbagi senyuman dalam suasana yang dipenuhi dengan aroma takbir dan doa.

Keindahan dari beragam busana tradisional yang dipakai warga juga menjadi pemandangan yang mempesona. Setiap busana menggambarkan kekayaan budaya lokal yang masih dijaga dengan baik oleh masyarakat, sementara semangat toleransi dan kerukunan antarumat beragama turut terpancar dalam suasana yang begitu khidmat.

Di samping itu, momen sholat Idul Fitri juga menjadi waktu untuk merenungkan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan yang telah terjalin di antara penduduk desa. Banyak yang menyaksikan momen ini sebagai momentum untuk memperdalam ikatan sosial dan spiritual mereka, sekaligus merayakan kebersamaan dalam menjalani ajaran agama.

Dengan begitu banyaknya kehangatan dan kekhusyukan yang terpancar, Desa Pancurendang pada tanggal 10 April 2024 bukan hanya menjadi saksi dari sebuah ibadah yang khusyuk, tetapi juga perayaan yang menggambarkan kekayaan budaya dan nilai-nilai kemanusiaan yang dijunjung tinggi oleh masyarakatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun