Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal dengan suku dan budaya masyarakat sunda. Di era diserupsi teknologi dewasa ini pradigma identitas menjadi tantang tersendiri bagi kaulah muda untuk tetap memegang teguh falsafah lokal. Kendati demikian sosok kepemiminan jawa Barat akan segera berakhir serta kemungkinan besar digantikan atau tetap berada pada koridornya saat ini. Hemat kami saat ini telah terjadinya dekdensi budaya, dimana dalam hal ini kaulah muda tidak seraya memahami identitas diri akan nilai aspek leluhurnya.
Kesadaran kaulah muda untuk terlibat aktif dalam budaya lokal masih stagnan pada posisi yang kurang baik dan dapat menjadi lebih buruk dalam mengupayakan hasil terbaik untuk Indonesia Emas 2045. Menurut data IPK atau indeks pembangunan kebudayaan di Jawa Barat tercatat pada tahun 2018 IPK Jawa Barat sebesar 51,21 dari IPK Nasional 53,74 hingga pada tahun 2022 IPK Jawa Barat Berada pada 53,67 dan Nasional 55,13 atau berada pada posisi ke-18 dari IPK Nasional.
Hal tersebut perlu kita renungkan dengan seksama akan nasib dan perkembangan budaya lokal dimasa mendatang. Jangan sampai dimasa mendatang, generasi masa depan tidak faham atau mengerti akan budaya dan nilai tradisi leluhurnya sendiri sehingga orang luar dapat mengakuisisi kearifan lokal yang kita miliki. Kendati demikian hamat kami, saat ini masyarakat Jawa Barat perlu mengenal, memahami dan memilih sosok pemimpin yang memiliki nilai semangat kebudayaan serta adaptif dalam perkembangan jaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H