Perkembangan teknologi menciptakan disrupsi pada kegiatan sehari-hari, perkembangan teknologi di masyarakat dewasa ini sudah berkembang baik meliputi penggunaan komputer, smartphone, smart home, dan berbagai aspek lainnya dalam kehidupan seahari-hari maupun industri. Akan tetapi tidak jarang masih banyak masyarakat kita yang masih belum dapat memanfaatkan perkembangan disrupsi teknologi ke arah yang lebih optimal.
Dalam meningkatkan dan mempercepat penerapan teknologi informasi Yayasan Al-Ghifari CIkalong memiliki program dalam membina muslim intelektual yang adaptif dengan memanfaatkan peluang arus disrupsi teknologi informasi berupa pesantren digital. Pesantren digital merupakan sebuah gagasan inovatif dalam memanfaatkan peluang era disrupsi dalam aspek dakwah, pelatihan dan penelitian.
Pesantren digital di kemudian hari akan dapat mengubah perspektif masyarakat mengenai pendidikan keagamaan kedalam bentuk masyarakat yang mampu beradaptasi dengan berbagai bentuk perkembangan teknologi di masa depan. Kegiatan pertukaran informasi yang cepat dapat mempengaruhi kegiatan syiar dakwah Islam untuk membentuk karakter muslim intelektual.
 Generasi muda saat ini memiliki kemampuan literasi digital untuk mempermudah belajar agama dari para pemuka agama melalui akses internet berupa media sosial seperti youtube, instagram, search engine dan lain sebagainya. Kemampuan literasi digital, dapat membawa perubahan besar terhadap penggunaan teknologi informasi sebagai alat untuk investasi di dunia dan akhirat.Â
Namun akses ini pun dapat menciptakan dekadensi intelektual apabila tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H