Mohon tunggu...
Ferdiansyah Gaffar
Ferdiansyah Gaffar Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

suka olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Urgensi Penurunan Angka Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebagai Target Kesehatan Global

23 Agustus 2024   08:52 Diperbarui: 23 Agustus 2024   08:59 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Masalah berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan tantangan kesehatan global yang signifikan, dengan dampak jangka pendek dan jangka panjang yang serius. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 15% hingga 20% dari semua kelahiran di seluruh dunia memiliki berat badan lahir rendah, yang setara dengan lebih dari 20 juta kelahiran setiap tahun. Dalam konteks ini, Resolusi Majelis Kesehatan Dunia tahun 2012 yang menargetkan penurunan 30% angka BBLR pada tahun 2025 menjadi sangat penting.

BBLR adalah masalah kesehatan multifaktorial yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kelahiran prematur, induksi persalinan dini, operasi caesar, dan kondisi kronis seperti diabetes serta tekanan darah tinggi. Faktor-faktor ini dapat bervariasi antara satu populasi dengan populasi lain, tergantung pada kondisi sosial-ekonomi, akses terhadap layanan kesehatan, dan tingkat kesadaran masyarakat mengenai pentingnya perawatan prenatal. Dengan demikian, solusi yang efektif untuk mengatasi BBLR memerlukan pendekatan yang komprehensif, yang mencakup perbaikan status gizi ibu, penanganan kondisi kesehatan yang terkait dengan kehamilan, dan peningkatan layanan kesehatan maternal serta neonatal.

BBLR tidak hanya berdampak pada kesehatan individu bayi dan ibu, tetapi juga memiliki implikasi sosial dan ekonomi yang luas. Bayi dengan BBLR lebih rentan terhadap berbagai komplikasi kesehatan, termasuk peningkatan risiko kematian neonatal, gangguan perkembangan kognitif, dan penyakit tidak menular di masa dewasa, seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular.Akibatnya, beban ekonomi yang ditimbulkan oleh perawatan kesehatan yang intensif dan lama, serta hilangnya produktivitas di masa depan, menjadi tantangan besar bagi negara-negara, terutama yang berpenghasilan rendah dan menengah.

Untuk mencapai target penurunan BBLR sebesar 30%, diperlukan strategi global yang didukung oleh kebijakan nasional yang tepat.Pendekatan ini harus menggabungkan intervensi gizi yang efektif, seperti suplementasi kalsium dan zat besi, serta perbaikan kualitas perawatan antenatal dan neonatal.Selain itu, penting untuk meningkatkan kesadaran dan pendidikan masyarakat mengenai pentingnya perawatan kesehatan selama kehamilan, khususnya di kalangan remaja dan wanita dari kelompok sosial-ekonomi rendah.

Intervensi berbasis komunitas juga harus diperkuat, dengan fokus pada pemberdayaan wanita, perbaikan sistem sanitasi dan air bersih, serta program distribusi makanan untuk populasi yang rentan. Implementasi program kesehatan yang berbasis bukti, seperti pemantauan pertumbuhan janin secara rutin dan penyediaan perawatan prenatal yang komprehensif, akan sangat membantu dalam mengurangi prevalensi BBLR.

Meski telah ada upaya yang signifikan untuk mengatasi BBLR, masih terdapat tantangan besar, terutama di negara-negara berkembang. Keterbatasan infrastruktur kesehatan, kurangnya tenaga medis terlatih, dan kesenjangan sosial-ekonomi merupakan hambatan utama yang perlu diatasi. Oleh karena itu, kolaborasi internasional, baik melalui bantuan teknis maupun finansial, sangat diperlukan untuk memastikan bahwa semua negara dapat mencapai target global ini.

Untuk mencapai penurunan signifikan dalam angka BBLR, kolaborasi lintas sektor sangat penting. Pihak pemerintah, organisasi non-pemerintah (NGO), sektor swasta, dan komunitas internasional harus bekerja sama untuk mengembangkan dan menerapkan program yang komprehensif. Kolaborasi ini tidak hanya mencakup peningkatan layanan kesehatan, tetapi juga harus melibatkan sektor pendidikan, sosial, dan ekonomi. Misalnya, program edukasi mengenai pentingnya gizi seimbang dan perawatan prenatal di sekolah-sekolah dan komunitas dapat membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat. Selain itu, dukungan dari sektor swasta dalam bentuk pendanaan dan teknologi dapat mempercepat implementasi program kesehatan yang inovatif dan berkelanjutan. Dengan kerjasama yang erat dan komitmen bersama, upaya penurunan angka BBLR dapat dilaksanakan dengan lebih efektif, membawa manfaat yang nyata bagi kesehatan ibu dan anak di seluruh dunia.

Sebagai kesimpulan, penurunan angka BBLR bukan hanya masalah kesehatan yang harus diatasi oleh komunitas medis, tetapi juga merupakan isu sosial dan ekonomi yang memerlukan pendekatan lintas sektor. Investasi dalam kesehatan ibu dan anak merupakan investasi untuk masa depan yang lebih sehat dan produktif. Dengan komitmen global yang kuat dan pendekatan yang komprehensif, kita dapat berharap untuk melihat penurunan signifikan dalam angka BBLR di seluruh dunia pada tahun-tahun mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun