Mohon tunggu...
FERDIANSYAH FIKRI FIRNANDA
FERDIANSYAH FIKRI FIRNANDA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tips Berinvestasi Aman, Nyaman, dan Membahagiakan

30 Mei 2024   21:43 Diperbarui: 30 Mei 2024   22:41 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hari ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Ditutup melemah 1,49% atau ditutup pada angka 7.034,14. Lalu jika kita tarik 1 minggu belakang IHSG telah mengalami penurunan sebanyak 2,29%. Hal tersebut merupakan penurunan yang lumayan signifikan dalam seminggu terakhir. Banyak hal yang menyebabkan penurunan tersebut, namun kita sebagai investor juga harus bisa berinvestasi dengan aman, nyaman, dan mendapatkan hasil yang membahagiakan ditengah penurunan ini. Berikut ini tips agar investasi anda aman, nyaman, dan membahagiakan :

  • Persiapkan Dana Darurat
    Dana darurat adalah dana yang kita siapkan untuk keadaan darurat. Kita sebagai manusia tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi pada diri kita di masa yang akan datang. Oleh karenanya, dana darurat diperlukan untuk mengantisipasi hal-hal yang bisa saja terjadi diluar kehendak kita seperti kecelakaan, kerusakan rumah, PHK secara mendadak, dan hal lainnya. Sehingga jika terjadi hal-hal tersebut, kita dapat memakai dana darurat sebagai dana untuk membiayainya, dan tidak mengganggu dana yang kita investasikan. Lalu berapa dana darurat yang kita perlukan? Idealnya dana darurat yang kita perlukan ialah 3-6 kali pengeluaran pokok bulanan kita.

  • Mempunyai asuransi
    Menurut KBBI asuransi adalah pertanggungan atau perjanjian antara dua pihak di mana pihak yang satu berkewajiban membayar iuran dan pihak yang lain berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran apabila terjadi sesuatu yang menimpa pihak pertama atau barang miliknya sesuai dengan perjanjian yang dibuat. Sama halnya dengan dana darurat, asuransi harus kita miliki sebagai perisai kita sebelum memulai investasi. Asuransi dapat mengcover kita jika terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Banyak sekali produk asuransi yang ada, namun pilihlah produk asuransi sesuai kebutuhan yang diperlukan.

  • Memakai uang dingin
    Uang dingin merupakan uang menganggur yang tidak digunakan untuk kebutuhan dalam waktu dekat. Uang dingin ini juga bisa disebut sebagai uang yang bisa digunakan tanpa khawatir seandainya ada hal mendadak yang membutuhkan pembiayaan. Di dalam berinvestasi nantinya nilai aset kita akan mengalami kenaikan atau penurunan, hal tersebut wajar pada saat berinvestasi. Kita harus menggunakan uang dingin agar ketika terjadi suatu risiko di mana aset yang kita beli megalami penurunan, maka kehidupan kita tidak terganggu karena memang uang yang dialokasikan untuk investasi adalah uang menganggur. Lain halnya jika kita menggunakan uang panas seperti uang pinjaman, nantinya kita tidak akan tenang dan menjadi beban tersendiri untuk kita, sehingga menyebabkan kita mengalami kerugian pada saat berinvestasi.

  • Pahami instrumen investasi dan risikonya
    Instrumen investasi merupakan pilihan aset di mana kita akan menanamkan modal ke dalamnya. Kita dapat memilih instrumen investasi apa yang akan kita pakai guna memberikan keuntungan yang sesuai dengan kebutuhan di masa depan, dan mengetahui risiko pada tiap jenis instrumen tersebut. Contoh jenis instrumen investasi seperti emas, deposito, obligasi, reksadana, properti, saham, cryptocurrency, dan lain-lain. Tiap jenis instrumen punya risiko dan keuntungannya masing-masing. Pada dasarnya risiko dan keuntungan selalu berbanding lurus, "high risk-high return" dan "low risk-low return." Misalnya saham dengan deposito memiliki tingkat risiko yang berbeda, dimana saham lebih berisiko, namun memiliki keuntungan yang jauh diatas deposito. Perlu diingat untuk selalu memperhatikan risiko terlebih dahulu ketimbang keuntungannya.

  • Tentukan profil risiko
    Profil risiko adalah kemampuan seseorang untuk mengambil sebuah risiko dalam berinvestasi. Pada dasarnya profil risiko dibagi 3, yaitu konservatif/risiko rendah, moderat/risiko sedang, dan agresif/risiko tinggi. Dari ketiga hal tersebut mana yang lebih baik? Jawabannya tidak ada, semuanya baik jika sesuai dengan kemampuan diri kita sendiri. Setiap orang punya kepentingan, tujuan, dan strategi yang berbeda ketika berinvestasi, oleh karenanya dari  ketiga jenis diatas tidak ada yanng lebih baik. Yang tidak baik ialah ketika kita memaksakan diri kita untuk jadi seperti orang lain dalam berinvestasi.

  • Tentukan tujuan dan waktu berinvestasi
    Tujuan dan waktu investasi sangat penting untuk diketahui sebelum mulai berinvestasi, karena dengan tujuan itulah nantinya kita akan dapat menentukan strategi kita dalam berinvestasi. Banyak sekali tujuan berinvestasi, seperti sebagai dana pensiun, mengamankan kekayaan, untuk membeli rumah, biaya pendidikan anak, dan lain sebagainya.

  • Investasi dengan menganalisa sendiri
    Dalam berinvestasi kita harus dapat menganalisa dengan kemampuan kita sendiri, karena hal tersebutlah yang menjadi pegangan utama kita ketika berinvestasi. Jika kita tidak menganalisa sendiri atau berinvestasi karena "ikut-ikutan" maka yang terjadi adalah kita bingung harus melakukan apa pada aset investasi kita, lalu kita hanya akan menebak-nebak apa yang akan terjadi, dan pada akhirnya mengalami kerugian. Masih banyak orang yang berinvestasi namun tidak menggunakan analisanya sendiri, sehingga mereka bingung dengan apa yang sedang mereka investasikan dan akhirnya mengalami kerugian yang cukup besar.

Itulah penjelasan mengenai tips apa saja yang perlu kita perhatikan agar kegiatan investasi kita aman, nyaman, dan membahagiakan di tengah ketidak pastian dan penurunan IHSG. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun