Mohon tunggu...
Ferdiansyah
Ferdiansyah Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis - Pewarta - Konten Kreator

Saya seorang Jurnalis, Konten Kreator, Barista, Prosesor Kopi, dan Hobi Musik serta Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Arwah Penasaran, Episode 5: Pertarungan di Lorong Gelap

16 Januari 2025   09:12 Diperbarui: 16 Januari 2025   09:12 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar: Pertarungan di Lorong elap (Sumber Gambar: DALL:E)

Episode 5: Pertarungan di Lorong Gelap

Anya berlari tanpa henti, lorong gelap di depannya seperti tak berujung. Gadis kecil itu kini berubah menjadi sosok menakutkan dengan tawa melengking yang menggema di lorong sempit.

"Anya, kau tak bisa lari dariku..." suara itu seperti bisikan namun terasa menusuk telinga.

Anya menggigit bibir, napasnya memburu. Ia meraih liontin yang ia temukan di peti mati tadi, berharap benda itu memiliki kekuatan seperti yang dikatakan dalam legenda.

"Jika kau pikir liontin itu bisa melindungimu, kau salah!" suara gadis itu menggema lagi, kali ini lebih dekat.

Anya tiba di ruangan yang lebih luas. Dindingnya penuh ukiran aneh yang berpendar samar. Sebuah obor tua tergeletak di lantai. Dengan cepat, ia menyalakan obor itu menggunakan korek api yang ia bawa. Cahaya obor menyingkap sosok gadis itu, kini berdiri tak jauh darinya, matanya bersinar merah seperti bara api.

"Kembalikan liontin itu padaku!" gadis itu mengulurkan tangan dengan gerakan tiba-tiba, membuat Anya mundur dengan panik.

"Ini bukan milikmu! Kau sudah mati. Biarkan aku pergi!" Anya berteriak, mencoba menunjukkan keberanian meski tubuhnya gemetar.

Gadis itu tersenyum, senyum yang mengerikan. "Aku tidak pernah benar-benar mati, Anya. Dan sekarang, kau akan menemani aku... selamanya."

Anya mencengkeram liontin itu erat. "Tidak akan kubiarkan!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun