Mohon tunggu...
Ferdiansyah
Ferdiansyah Mohon Tunggu... Penulis - Konten Kreator

Saya seorang Konten Kreator, Barista, Prosesor Kopi, dan hobi musik serta teknologi

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Damar, Sang Pemburu Hantu: Bagian 4 - Jejak di Balik Cermin

14 Desember 2024   14:36 Diperbarui: 14 Desember 2024   14:36 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar Jejak di Balik Cermin (Sumber gambar: DALL:E)

Nyai Sari tertawa kecil, tetapi nada kegetiran terdengar jelas. "Kau pikir aku ingin ini? Kutukan ini lahir dari pengkhianatan. Aku tidak bisa pergi sampai darah pengkhianatku mendapat balasannya."

Damar menatap Maya sejenak, lalu kembali menatap Nyai Sari. "Lelaki yang mengkhianatimu sudah tiada, begitu juga generasinya. Dendam ini hanya menyakiti keturunanmu sendiri. Jika kau tidak memutuskan kutukan ini, kau akan terus terperangkap dalam penderitaan."

Nyai Sari terdiam. Untuk sesaat, ruangan itu sunyi. Sosoknya perlahan berubah. Dari wujud menyeramkan, ia kini terlihat seperti wanita biasa dengan air mata mengalir di pipinya.

"Kau benar," katanya lirih. "Aku lelah... tapi aku takut pergi. Apa ada tempat untukku di sana?"

Damar mendekatinya dengan hati-hati. "Ada. Kau hanya perlu memaafkan dan memaafkan dirimu sendiri."

Perlahan, Nyai Sari tersenyum. Sosoknya memudar, meninggalkan aroma melati yang harum. Angin dingin menghilang, dan rumah itu kembali sunyi.

Maya menatap Damar dengan mata berkaca-kaca. "Apakah ini sudah selesai?" tanyanya pelan.

Damar mengangguk. "Dia sudah pergi. Tapi... aku rasa rumah ini menyimpan lebih banyak rahasia."

Bersambung .....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun