Raka tersenyum tipis, suaranya lembut namun mengandung kepastian. "Kau tidak kehilangan segalanya, Ayu. Sebaliknya, kau telah menerima sesuatu yang jauh lebih besar. Kau sekarang adalah penjaga keseimbangan antara dua dunia."
"Penjaga keseimbangan?" Ayu mengangkat wajahnya, menatap bayangan Raka dengan penuh kebingungan. "Apa artinya itu? Bagaimana aku bisa menjalani tanggung jawab ini?"
Raka mengulurkan tangannya yang kabur, meskipun Ayu tak bisa menyentuhnya. "Tugasmu adalah memastikan bahwa kedua dunia tetap dalam harmoni. Dunia manusia akan terus menghadapi ancaman dari dunia gaib, dan hanya kau yang memiliki kekuatan untuk menjaga keseimbangan itu."
Ayu menunduk, cermin di tangannya mulai memancarkan sedikit cahaya, seolah merespons tanggung jawab barunya. "Aku tidak yakin bisa melakukannya, Raka. Aku hanya seorang gadis biasa."
Raka tertawa pelan. "Kau tidak pernah biasa, Ayu. Kau telah membuktikan keberanianmu, tekadmu, dan pengorbananmu. Kau akan menemukan jalanmu, aku yakin."
Ayu terdiam sejenak, mencoba menerima kenyataan baru ini. "Raka, apa aku akan pernah melihatmu lagi?"
Bayangan Raka mulai memudar, tetapi suaranya tetap terdengar jelas. "Aku selalu bersamamu, Ayu, dalam setiap keputusan yang kau buat untuk menjaga keseimbangan ini. Jangan pernah merasa sendirian."
Saat kabut terakhir menghilang, Ayu menyadari bahwa ia kini berada di pinggir desa tetangga, tempat ia pertama kali memulai perjalanan ini. Orang-orang melihatnya dengan tatapan bingung, tetapi Ayu tahu, hidupnya tidak akan pernah sama lagi.
Ia menggenggam cermin itu erat-erat, memandang ke langit yang kini cerah. Dengan napas dalam, ia berbisik pada dirinya sendiri, "Aku akan melindungi kedua dunia, apa pun yang terjadi."
Dari kejauhan, suara angin berdesir seolah menyampaikan pesan terakhir dari Raka: "Keseimbangan kini berada di tanganmu."
Ayu melangkah ke dunia baru yang penuh tantangan dan misteri, siap menjalani perannya sebagai penjaga keseimbangan. Perjalanan mungkin telah berakhir, tetapi tugasnya baru saja dimulai.***