Mohon tunggu...
Ferdian A. Majni
Ferdian A. Majni Mohon Tunggu... -

Bocah kelahiran Sigli, yang sedang belajar menulis untuk menjadikan menulis adalah bagian hembusan nafasnya.\r\n\r\npeminat sastra, pembaca yang 'rakus' dan penulis yang tak pernah berpuas diri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Bersaman

16 Mei 2011   19:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:34 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku terpana pada tangan yang bersaman di ujung Gayo

berpentas seribu harapan pada tarian yang terluka

ketika ia terkenal dan aku yang bersaman dilupakan

aku tak juga rapuh, bahkan menentang kekuasaan itu

kadang tanah kelahiranku diabaikan atau terhapus goresan peta

tatkala aku mengadu nasib pada jantung negeri malam

mengarak awan hitam itu menyangga puing bahagiaku

yang masih tersisa dari kebersamaan yang kelam

namun aku tersadar, betapa indahnya saman kita

tatkala seribu jemari hentakkan bumi yang sedang kemarau

menembus jarak yang tak terukur, mengukir jejak di jagat raya

untuk jiwa yang bertelanjang kaki

untuk raga yang bertelanjang jari

mengajarkan kita kesederhanaan, kebersamaan dan harapan untuk bersaman lagi

Darussalam, 20 Maret 2011

(Dimuat di Harian Aceh Edisi Minggu, 8 Mei 2011)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun