Ini yang jadi masalah lumayan rumit dan pelik. Ketika  sebuah tempat di jadikan tongkrongan alias pangkalan pasti masalahnya cuma satu, sampah. Nah kalo ngga ada kesadaran para pengemudi untuk membuang sampah ditempatnya maka kemungkinan tempat mangkal akan kotor dan penuh sampah,akhirnya ya gitu deh pasti akan mengotori trotoar yang fungsinya untuk pejalan kaki dan bebas sampah tentunya.
Nah lumayan pelik kan bila trotoar akhirnya dikuasain oleh ojek online? Gimana solusinya ya?
Mungkin seharusnya pihak aplikasi baik itu Grab, Gojek ataupun Uber harus menyediakan tempat khusus untuk menyimpan kendaraan bagi para pengemudi atau anggotanya, sehingga tidak ada lagi yang mangkal di trotoar, badan dan bahu jalan.
Jadi kepentingan cari makan dan rejeki dari para pengemudi Ojek Online dapat berjalan, sementara masyarakat pengguna trotoar dan pengguna lalu lintas juga mendapatkan haknya.
Win win solution kan???