Mohon tunggu...
FERA PANIE
FERA PANIE Mohon Tunggu... Guru - Teacher in the village

My God is bigger than my problem

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Selalu Ada Rindu

20 Mei 2021   23:55 Diperbarui: 20 Mei 2021   23:58 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semangat Budi Utomo ada dalam jiwa mereka. Gerakan Literasi yang sering dikumandangkan bukan hanya menjadi slogan, tetapi benar membangkitkan semangat membaca anak-anak di tengah geliatnya dunia Digital.

Siang ini 20 Mei 2021 di desa Lentera Kecamatan Rote Barat Daya , Kab. Rote Ndao, Provinsi NTT , sudut terujung selatannya Indonesia, semangat bocah-bocah ini membuat saya jatuh hati.

Mereka sudah menunggu dengan duduk rapih di bangku, ada yang di tikar sudah dua jam yang lalu sejak tibanya kami di tempat itu.

Mereka menunggu kedatangan kami membawa buku bacaan yang baru. Mereka bersama kakak pendamping yang super hebat, kk Joana yang selalu meluangkan waktu untuk melatih mereka berbahasa Inggris. 

Dan hal ini terbukti saat kami sampai , mereka bisa memperkenalkan diri mereka menggunakan Bahasa Inggris. Wow..tepuk sorak dan bangga untuk mereka. Tempat yang jauh dari kota, tetapi semangat belajar mereka melebihi anak-anak di kota.

Setiap hari mungkin tidak selalu baik, tetapi berjumpa dengan mereka dihari ini adalah hari terbaik kami saat melihat semangat mereka dan kecintaan mereka terhadap buku. Karena ini buku yang berbeda. Bukan buku mata pelajaran Matematika, IPA, IPS dan seterusnya. Tapi varian yang baru dalam bacaan mereka. Dan ini kerinduan terdalam  mereka selama ini . Dan hari ini,walau dengan buku-buku yang sangat terbatas tetapi bisa mengobati kerinduan mereka.

Hari ini kami memberikan buku, tapi tidak menyodorkan pikiran kami, karena pada mereka ada pikiran sendiri.

Mereka adalah anak-anak masa depan yang diteriaki kehidupan, dan mereka mengikutinya dengan langkah tegap dan kepala tegak. Banyak orang tidak mengenal mereka akan tetapi mereka mengenal satu sama lain. Karena pikiran mereka belum terkontaminasi dengan hiruk pikuknya dunia digitalisasi.

Saya bangga dan beruntung berjumpa dengan mereka di hari ini.

Satu pesan : jangan pernah meracik didikan dengan melukai, tapi didiklah mereka untuk bermimpi dengan mata terbuka. Karena hidup kita mungkin tinggal sejengkal. Biarkan setiap hadir kita menjadi hadiah terindah bagi mereka. Sebab ini bukan tentang apa yang kita tinggalkan bagi mereka, melainkan apa yang kita tinggalkan dalam diri mereka.

Teruslah membaca anak-anakku sayang.. Selalu ada rindu untuk kalian...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun