Mohon tunggu...
feranipujinurs
feranipujinurs Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan tahun 2024 Universtas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Komunikasi dalam Kedokteran Hewan sebagai Kunci Keberhasilan Perawatan Hewan dan Kepuasan Pemilik

20 November 2024   18:10 Diperbarui: 20 November 2024   18:13 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenapa komunikasi menjadi hal yang sangat penting dalam profesi dokter hewan? Mungkin kalian bertanya-tanya mengenai seberapa penting komuikasi bagi profesi dokter hewan, karena Seperti apa yang kita ketahui profesi ini dikhususkan untuk mengobati dan merawat hewan. Namun, taukah kalian jika profesi dokter hewan juga banyak terlibat interaksi sosial dengan sesama manusia, contohnya kolega sesama dokter hewan, owner/pemilik hewan itu sendiri, serta masih banya lagi. Sehingga tentu saja menjalin komunikasi yang baik dengan kolega ataupun pemilik dari hewan yang sedang ditangani menjadi hal penting.

Komunikasi sendiri merupakan sarana penyampaian pesan ataupun informasi. Komunikasi dapat dilakukan secara langsung (verbal) ataupun  tidak langsung (non-verbal). Komunikasi dapat terjadi secara satu arah, dapat sebagai sarana interaksi, dan juga dapat sebagai sarana transaksi. Komunikasi memiliki banyak komunikasi, salah satunya yaitu komunikasi sebagai instrumental. Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap, menggerakkan tindakan, dan juga menghibur. Nah, fungsi komunikasi sebagai instrumental inilah yang digunakan oleh profesi dokter hewan, contohnya yaitu untuk mengedukasi pemilik hewan mengenai penyakit yang diderita oleh peliharaannya.

Komunikasi sendiri sangat penting untuk profesi dokter hewan, komunikasi yang baik dapat meningkatkan hasil dari pemeriksaan, seperti membuat pemilik hewan lebih puas saat kunjungan ke dokter hewan dan meningkatkan kepatuhan pemilik hewan terhadap rekomendasi dokter hewan. Komunikasi yang biasa digunakan oleh dokter hewan adalah komunikasi Kesehatan. Apa itu komunikasi kesehatan? Dan apa perbedaan dari komunikasi biasanya? Jadi, komunikasi kesehatan adalah komunikasi untuk mendorong perilaku sehat di masyarakat melalui berbagai cara berkomunikasi, baik secara langsung (antarindividu) maupun melalui media massa. Komunikasi ini mencakup informasi tentang pencegahan penyakit, promosi kesehatan, kebijakan pemeliharaan kesehatan, dan aturan bisnis di bidang kesehatan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup individu dalam suatu komunitas dengan tetap memperhatikan ilmu pengetahuan dan etika. Namun, tentu saja terdapat hambatan dalam menerapkan komunikasi Kesehatan terutama pada profesi dokter hewan, salah satunya yaitu sulitnya dokter hewan dalam memberikan edukasi kepada klien karena bahasa-bahasa ilmiah yang diketahui oleh dokter hewan.

Komunikasi antara dokter hewan dan pemilik hewan tentu saja sangat penting untuk menunjang kesembuhan hewan yang sedang sakit. Permasalahan yang biasanya sering dihadapi oleh dokter hewan dalam berkomunikasi denga pemilik hewan antara lain yaitu ketika dokter hewan harus berhadapan dengan pemilik hewan yang cemas atau bingung. Saat menyampaikan berita yang sulit, dokter hewan sering menggunakan beberapa cara untuk menjaga kenyamanan psikologis pemilik hewan, seperti memilih kata-kata dengan hati-hati, menggunakan pertanyaan terbuka, menunjukkan sikap non-verbal yang mendukung, membangun hubungan yang baik dan empati, berbagi pengalaman mereka sendiri, menghargai keputusan pemilik hewan, dan menghindari kata-kata yang membuat pemilik hewan merasa bersalah. Dengan pendekatan komunikasi yang berfokus pada pemilik hewan dan diskusi yang mendalam, dokter hewan dapat lebih memahami keputusan pemilik hewan dan memenuhi harapan mereka terkait perawatan peliharaan mereka.

Kemudian mengenai tantangan dalam menyampaikan Informasi medis yang kompleks. Tentu saja, dalam profesi dokter hewan terdapat istilah medis yang mungkin akan sulit untuk dipahami oleh pemilik hewan. Cara yang dapat dilakukan oleh dokter hewan agar tetap dapat mengedukasi pemilik hewan adalah dengan cara  menilai kebutuhan mereka, sebelum menjelaskan apa pun kepada pemilik hewan, dokter hewan perlu menilai tingkat literasi kesehatan dan kondisi emosional mereka. Kemudian sederhanakan Bahasa yang akan digunakan, untuk menghindari kebingungan dan frustrasi, dokter hewan harus menyederhanakan bahasa dan menggunakan kata-kata sederhana yang dapat dipahami pemilik hewan. Setelah itu konfirmasikan pemahaman pemilik hewan, dokter hewan harus mengonfirmasi pemahaman pemilik hewan mengenai edukasi yang telah diberikan. Terakhir adalah tunjukan empati terhadap pemilik hewan.

Selain berkomunikasi dengan pemilik hewan, seorang dokter hewan tentu saja berkomunikasi antar profesional medis. Komunikasi tersebut dapat berupa kolaborasi ataupun hanya sebatas bertukar informasi. Kolaborasi antar dokter hewan ataupun tenaga medis lainnya sangatlah penting karena masing-masing tenaga kesehatan memiliki pengetahuan, keterampilan, kemampuan, keahlian, dan pengalaman yang berbeda. Dalam kolaborasi tim kesehatan, mempunyai tujuan yang sama yaitu sebuah keselamatan untuk pasien. Terwujudnya suatu kolaborasi tergantung pada beberapa kriteria, yaitu adanya saling percaya dan menghormati, saling memahami dan menerima keilmuan masing-masing, memiliki citra diri positif, memiliki kematangan professional yang setara yang timbul dari pendidikan dan pengalaman, mengakui sebagai mitra kerja bukan bawahan, serta keinginan untuk bernegoisasi. Agar terjadi kolaborasi yang efektif tentu saja komunikasi menjadi elemen yang sangat penting, tanpa adanya komunikasi yang baik, kolaborasi yang efektif tidak akan tercapai, dan hal ini akan memperlambat dalam pekerjaan dokter hewan.

Dalam melakukan komunikasi Kesehatan tentu saja dokter hewan memiliki tantangannya sendiri, antara lain yaitu adanya masalah bahasa dan istilah medis yang sulit dipahami. Tentu banyak sekali pemiik hewan yang tidak mengerti istilah medis ataupun prosedur pengobatan yang akan diberikan kepada hewan peliharaannya, hal ini merupakan situasi fatal yang dapat menyebabkan kebingungan dalam bertindak dan mengambil keputusan, ini akan memberikan dampak yang buruk pula bagi hewan peliharaan. Maka dairi itu, seorang dokter hewan harus dapat berkomunikasi dengan baik, serta memilah-milah kata ataupun istilah medis yang akan digunakan dalam mengdukasi pemilik hewan. Dokter hewan dapat melakukan diagnosis sederhana sehingga pemilik hewan dapat lebih mengerti dan memahami informasi yang diberikan.

Dalam proses pemeriksaan hewan tentu saja tidak selalu berita baik yang didapatkan. Sering kali hewan menderita penyakit yang serius dan dalam kondisi yang kritis. Dalam situasi seperti ini tentu saja pemilik hewan akan memiliki stuasi emosional yang bergejolak. Dalam menghadapi situasi emosional pemilik hewan, dokter hewan harus dapat melakukan komunikasi Terapeutik. Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi interpersonal antar dokter hewan dan pemilih hewan yang dilakukan dalam keadaan sadar yang memiliki tujuan untuk mengatasi masalah yang dimiliki oleh pemilik hewan dan emosional pemilik hewan. Komunikasi terapeutik dapat dilakukan dengan adanya keterbukaan antara dokter dan pemilik hewan, adanya empati, sikap mendukung, serta sikap positif yang dilakukan oleh dokter hewan. Dengan komunikasi terapeutik keadaan emosional pemilik.

Komunikasi adalah aspek yang sangat penting dalam profesi dokter hewan, karena profesi ini melibatkan interaksi sosial baik dengan pemilik hewan maupun sesama profesional. Komunikasi yang baik memungkinkan dokter hewan memberikan edukasi kepada pemilik hewan, meningkatkan kepuasan dan kepercayaan mereka, serta memastikan kepatuhan terhadap perawatan yang dianjurkan. Dokter hewan sering menghadapi tantangan dalam berkomunikasi, seperti istilah medis yang sulit dipahami dan situasi emosional pemilik hewan saat menghadapi berita buruk. Untuk mengatasi hal ini, dokter hewan perlu menggunakan bahasa yang sederhana, menyesuaikan pendekatan berdasarkan kebutuhan dan tingkat pemahaman pemilik, serta menunjukkan empati. Selain dengan pemilik hewan, komunikasi juga penting dalam kolaborasi antar profesional medis. Kerjasama tim yang efektif membutuhkan kepercayaan, rasa hormat, dan komunikasi yang jelas.  Komunikasi yang baik dalam profesi dokter hewan tidak hanya meningkatkan hasil perawatan hewan tetapi juga menciptakan hubungan positif antara dokter hewan, pemilik hewan, dan kolega.

Mari kita pahami bahwa komunikasi yang baik adalah kunci dalam perawatan hewan. Dengan menjalin komunikasi yang jelas dan penuh empati antara dokter hewan dan pemilik, kita tidak hanya membantu hewan mendapatkan perawatan terbaik, tetapi juga menciptakan hubungan saling percaya. Yuk, mulai peduli dengan cara berkomunikasi, baik sebagai pemilik hewan maupun profesional medis, untuk memastikan kesejahteraan hewan yang kita sayangi!

Bagaimana pengalamanm berkomunikasi dengan dokter hewan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun