Mohon tunggu...
Fera Nuraini
Fera Nuraini Mohon Tunggu... profesional -

Lahir di Ponorogo. Doyan makan, pecinta kopi, hobi jalan-jalan dan ngobrol bareng. Lebih suka menjadi pendengar yang baik.\r\n\r\nMampir juga ke sini ya, kita berbagi tentang BMI\r\nhttp://buruhmigran.or.id/\r\ndan di sini juga ya \r\nwww.feranuraini.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sebelum Mengritik Dahlan Iskan, Seharusnya Marzuki Ali Berkaca Lebih Dulu

14 Februari 2012   07:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:40 2270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_170944" align="aligncenter" width="597" caption="generasiindonesia.com"][/caption]

Urusan mengritik memang bisa dilakukan siapa saja, tak peduli yang dikritik itu siapa, Presiden sendiri pun hampir tiap detik menuai kritikan dari berbagai kalangan baik dari orang-orang yang duduk dibawahnya maupun oleh rakyat biasa yang bahkan tidak mengenal dunia politik.

Kali ini, giliran seorang Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Marzuki Ali mengiritik Dahlan Iskan, menteri BUMN yang baru 4 bulan menjabat di kementrian. Marzuki Ali (MA) mengritisi kinerja Dahlan Iskan yang dinilainya kurang tegas terhadap Bank-bank Nasional, sehingga suku bunga untuk kredit perumahan rakyat sangat tinggi. Macetnya fasilitas likuiditas pembangunan juga menjadi sorotan MA dan berharap bisa segera diselesaikan Dahlan Iskan.

"Kita dorong. Supaya lebih baik. Bahwa setiap orang harus berpikir bahwa hari esok harus lebih baik," kata Marzuki. Bagaimana dengan DPR yang MA sendiri pimpin? Apakah sudah lebih baik dari hari-hari sebelumnya?

Harapan MA, ke depan Dahlan Iskan bekerja lebih cepat. Lalu bagaimana dengan DPR sendiri? Sudahkan bekerja lebih cepat seperti yang rakyat harapkan?

Heran juga ya dengan ketua DPR kita ini, kenapa tidak mengurusi lembaga yang dia pimpin saja yang jelas-jelas terlihat sekali bobroknya. Mulai dari korupsi yang sepertinya sudah dilegalkan, sampai kebohongan-kebohongan berjamaah yang seakan diamini oleh semua anggotanya.

Kalau mengatakan kinerja Dahlan Iskan yang belum maksimal, sudah maksimalkah kinerja DPR yang dipimpinnya saat ini? Penghamburan uang rakyat malah menjadi tradisi dengan alasan demi kepentingan rakyat.

Atau memang dengan begini, rakyat yang sangat simpatik dengan cara kerja Dahlan Iskan yang dikenal jujur, sederhana namun tegas akan mulai bergeser berganti penilaian negatif? Apapun cara untuk menjelek-jelekan seorang Dahlan Iskan, saya kira rakyat sudah bisa memilah dan memilih mana opini yang menjerumuskan dan mana opini yang membangun. Banyak yang mengidolakan sosok Dahlan Iskan yang kini menjadi tokoh panutan dan diharapkan bisa duduk di kursi RI-1 periode depan. Namun pastinya tidak sedikit pula yang tidak menginginkan sosok bersih seperti Dahlan Iskan ini menjadi pemimpin.

Apapun kritikan dari MA untuk Dahlan Iskan, seharusnya MA berkaca lebih dulu, sudah sejauh mana kinerja yang dia pimpin selama ini. Sudahkah berpihak kepada rakyat atau justru lebih banyak yang membuat rakyat semakin sengsara?

Teruslah bekerja pak DI. Semoga kesehatan selalu berpihak kepada Anda.

Dari seorang BMI yang kagum dengan kesederhanaaan yang bapak miliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun