Mohon tunggu...
Feofan Urania
Feofan Urania Mohon Tunggu... Jurnalis - Feofan Urania

Writer

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bandung Creative Hub: Mendorong Ekonomi Kreatif melalui 17 Subsektor Seni Modern

7 Juni 2023   08:34 Diperbarui: 7 Juni 2023   09:38 1451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Edukasi 17 Subsektor Ekonomi Kreatif oleh Bandung Creative HubSumber: Instagram @creativehub.bdg
Edukasi 17 Subsektor Ekonomi Kreatif oleh Bandung Creative HubSumber: Instagram @creativehub.bdg

Tak banyak yang tahu bahwa Bandung Creative Hub dan Padepokan Seni Mayang Sunda yang berlokasi di Jl. Peta no. 209, Bandung dikelola oleh manajemen yang sama. Bila Bandung Creative Hub diperuntukan bagi seni modern, Padepokan Seni Mayang Sunda ditujukan bagi kesenian tradisional, di mana berbagai pementasan seni khas tanah air ditampilkan di sana. Sama halnya seperti fasilitas di Bandung Creative Hub, tidak ada biaya tertentu untuk dapat menggunakan fasilitas di Padepokan Mayang Sunda. 

Sejatinya ruang publik ini dikelola dan murni dibiayai pemerintah melalui APBD Kota Bandung. Terdapat sekitar 17 pegawai yang bekerja di sana, dengan komposisi 8 orang ASN (Aparatur Sipil Negara) dan 9 orang non ASN. Menurut Bapak Tri, yang membedakan Bandung Creative Hub dengan ruang publik lain di Kota Bandung adalah fasilitas yang dimiliki, seperti studio musik, studio tari, studio film, dll. Berbagai macam kegiatan komunitas kreatif yang tergolong ke dalam 17 subsektor ekonomi kreatif didukung di sini. Terlebih lagi, setiap sudut di gedung Bandung Creative Hub dilengkapi dengan fasilitas wifi yang cukup mumpuni.


Bukan hanya dengan pihak pengelola, wawancara juga dilakukan dengan pengunjung di sana, yakni Muhammad Ilham. Alasan mengapa mahasiswa UNIKOM itu sering berkunjung tempat dengan desain unik ini adalah ambience-nya yang nyaman. Suasana dan desain ruang di sana mendukung untuk fokus serta pencarian ide. Ditambah lagi dengan fasilitas stop kontak di setiap meja dengan koneksi wifi, membuat para mahasiswa gemar untuk mengerjakan tugas di sana. Bagi Ilham, faktor utama mengapa bangunan yang diresmikan tahun 2017 itu tidak pernah sepi pengunjung adalah tidak ada pungutan biaya dalam menggunakan fasilitas yang ada alias gratis. 

Menurut Ilham, jarang ada ruang publik di Bandung yang gratis namun memiliki fasilitas  lengkap dan tempat yang nyaman. Kebanyakan ruang publik yang ada di Bandung seperti taman-taman, kini sudah tidak terawat dan sebersih seperti pertama kali tempat tersebut di bangun. Enam tahun berdiri, gedung Bandung Creative Hub masih terpelihara dengan baik. Bila ada yang melanggar tata tertib yang berlaku, maka teguran langsung akan disampaikan oleh pihak keamanan.


Sebuah ruang publik yang dikelola pemerintah haruslah dapat diakses oleh berbagai lapisan masyarakat tanpa adanya biaya tambahan yang harus dikeluarkan, berbeda halnya dengan ruang publik yang dikelola oleh swasta di mana biasanya berbayar (di Kota Bandung, salah satu contoh ruang publik swasta adalah Kiara Artha Park), dan BCH sudah memenuhi prasyarat tersebut. Diungkapkan oleh Bapak Tri dan Edo, tidak boleh ada transaksi jual-beli berlangsung di Bandung Creative Hub. Seperti contohnya, perihal ticketing. Bila ada komunitas yang ingin mengadakan acara dan menerapkan sistem pembelian tiket, proses jual-belinya tidak boleh dilakukan di Bandung Creative Hub. Disarankan pengelola acara menerapkan sistem online ticketing sebelum hari-H pelaksanaan. Atau misalkan kegiatan bazar, karena adanya transaksi jual-beli, maka kegiatan tersebut tidak boleh dilakukan. Terdapat kriteria-kriteria tertentu untuk bisa menggunakan fasilitas milik Bandung Creative Hub yang akan disaring oleh pihak manajemen.

Melalui hasil wawancara dan observasi, dapat disimpulkan bahwa ruang publik Bandung Creative Hub, dikelola dengan sangat baik walaupun harus berbagi manajemen dengan Padepokan Seni Mayang Sunda. Selain beragam fasilitas yang dimiliki, salah satu kelebihan ruang publik ini dibandingkan dengan yang lain adalah pengelolaan sosial media yang menarik dan terus up to date. Terdapat beberapa konten edukasi yang dikemas dengan cara kekinian sehingga audiens tidak bosan dan tertarik untuk menyimak. Akan tetapi, bila tidak ada event yang diselenggarakan, orang-orang yang datang ke sana terlihat lebih individualistik dan enggan berinteraksi satu sama lain.

Pemanfaatan Fasilitas Wifi dan Meja dengan Akses Daya Listrik
Sumber: dokumentasi pribadi

(Ditulis oleh: Bidi Ashri Meidini, Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Ilmu Komunikasi, Telkom University)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun