Di tikaman takdir kebetulan memuncak
Langkah tak sengaja serupa nasib yang berkumpul
Detik takdir mengelompok, dalam rencana yang tak dikenal
Dan nasib membentuk jalan, dengan kebetulan tak terduga
Ketidaksengajaan memintas lorong hati
Dibawah langit biru, kita adalah satu
Menciptakan gambaran yang indah dan terpahat
Awan-awan itu seperti pesan dari langit
Mereka mengajak untuk bermimpi dan terbang tinggi
Menyentuh jarak yang jauh dengan keanggunan yang abadi
Mencintai awan adalah merayakan keindahan
Menjadi teman dalam kesendirian, menyaksikan harapan dan impian yang menyatu dengan keajaiban
Pada setiap detik pandangan kita tak terlupakan
Kau adalah pelipur lara, penyegar jiwa yang lelah
Pintaku meredup tanpa suara, namun indah dalam keheningan
Seperti rahasia yang hanya kita yang tahu
Kita menyatu dalam cinta yang tak pernah terdengar
Pada takdir yang terbaik, dengan kehendak yang tak disengaja
Ketidaksengajaan itu yang menjadi kisah ini hidup
Penulis : Feny Dwi Widyati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H