Ilmu nahwu adalah salah satu ilmu yang dikaji dalam bahasa arab. Analogi antara ilmu nahwu dengan kehidupan sangatlah banyak. Karena ilmu nahwu berasal dari Al-Quran, tidak salah lagi bahwa kita dapat mengambil pelajaran kehidupan dari ilmu nahwu.
Kehidupan di dunia ini tak ada yang tahu, namun terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui oleh manusia. Dalam pembahasan ilmu nahwu terdapat pembagian dalam menentukan jumlah suatu benda (isim) , yakni: mufrod (tunggal), tasniyah (dua), dan jama' (lebih dari dua).
1. Isim mufrod (benda tunggal)
Isim mufrod adalah kata benda yang bermakna satu atau tunggal. Semua manusia di dunia ini pasti mengalami yang namanya kehidupan sendiri. Kehidupan sendiri disini bukan berarti tanpa adanya keluarga dan orangtua, namun sendiri disini adalah tanpa pasangan (suami/istri). Dalam keadaan ini, manusia diharuskan mandiri dan menata masa depannya untuk kehidupan selanjutnya.
2. Isim tasniyah (benda berjumlah dua)
Isim tasniyah adalah kata benda yang bermakna ganda/dua. Jika dianalogikan kehidupan manusia setelah sendiri, seharusnya adalah memiliki pasangan hidup. Dalam kehidupan bersama ini harusnya sudah dalam persiapan penuh saat kehidupan sendirinya. Sehingga saat memiliki pasangan hidup, tidak ada masa depan yang masih bingung dan ragu.
3. Isim jama' (benda lebih dari dua)
Isim jama' merupakan kata benda yang bermakna banyak atau lebih dari dua. Begitupun manusia, setelah memiliki pasangan, biasanya akan memiliki keturunan. Namun jama' disini dibagi menjadi 3 yaitu:
- Jama' mudzakar salim
Merupakan kata benda yang bermakna banyak, yang selamat dan memiliki arti laki-laki. Dikatakan selamat karena tidak ada perubahan dalam susunan lafadznya, hanya mendapatkan imbuhan diakhir lafadznya. Jika dianalogikan dengan kehidupan, jama' mudzakar salim adalah sebuah keluarga dengan masa depan yang mulus dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Adapun halangan, keluarga ini pasti dapat menyelesaikannya dengan baik.
- Jama' muannas salim