Mohon tunggu...
Fenty Feberiani
Fenty Feberiani Mohon Tunggu... -

Yang terpenting adalah bukan menjadi manusia sukses, tetapi berusahalah untuk menjadi manusia yang bernilai, karena setelah itu kesuksesan akan datang secara otomatis :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ya Allah Kenapa Aku Di Uji?

6 April 2014   03:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:01 1002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

YA ALLAH KENAPA AKU DI UJI???

Oleh: fenti feberiani

Setiap hidup selalu penuh rintangan untuk kita jalani dengan baik, namun adakalanya kita tengah terpuruk dan terkena musibah, semua itu bukan berarti ALLAH tidak sayang dan tidak menyukai pada hambanya, namun, itu adalah salah satu cobaan yang harus kita hadapi dengan sabar dan lapang dada, tidak boleh menolak ataupun mengeluh dengan keadaan yang terjadi.

Sebagai manusia kita harus pandai-pandai bersyukur dengan kehidupan yang kita jalani, bukan sekedar menuruti keinginan diri sendiri saja, namun harus mampu memperhatikan keadaan sekitar, dengan saling tolong menolong sesama dalam keadaan susah maupun senang, sesungguhnya pemilik kenikmatan sejatiterdapat pada agama yang benar, baik secara alamiah maupun amaliah, para pemeluknya merasakan kenikmatan sempurna sebagaimana di tegaskan ALLAH swt.dalam AL-Quran,

tunjukilah kami jalan yang lurus,(yaitu) jalan orang-orang yang telah kau beri nikmat, bukan jalan mereka yang di murkai dan bukan pula mereka yang sesat (al-Fatihah [1]:6-7).

Setiap ujian yang di timpahkan kepada hambanya dengan cara bertubi-tubi, mungkin itu pun sebagai salah satu bentuk rasa cinta nya kepada kita, lalu dengan kepanikan, rasa takut, dan kesal terhadap diri sendiri, lalu mengatakah hal-hal yang tak pantas untuk di ucapkan, yaitu dengan mengeluh bahwasanya, kenapa hidupku seperti ini?? Itu bukan jalan yang terbaik untuk di ucapkan, akan tetapi itu salah satu prilaku yang tidak pantas kita umbar dan ucapkan sekalipun dengan keadaan yang tidak bisa diterima olehnya.

Sebenarnya ALLAH tidak akan menguji suatu kaum, di luar batas kemampuanya. Maka dari itu tidak mungkin ALLAH terus-terusan memberikan musibah kepada kita, kalau kita tak mampu menghadapinya, sebagai manusia kitaharus selalu sabar dengan kondisi dan keadaan apapun, dan ingat janji ALLAH, kepada orang-orang yang bertakwa dan orang-orang mukmin, “kesudahan yang baik itu hanya di akhirat nanti”.

Maka dari itu, musibah yang hanya sebentar di ujikan pada hambanya, hanyalah peran ALLAH, agar mengetahui seberapa taatkah mahluknya padanya, bukan hanya sekedar menikmati apa yang sudah di berikan, lalu melupakanya dengan berpoya-poya, ketika sudah di beri rizky, sehingga lupa dengan segalanya.

Banyak orang yang mengatakan ini adalah cobaan, lalu ada orang yang mengatakan ini adalah kutukan, lalu adapun yang mengatakan ini adalah lelucon hidup dan sebagainya, yang dikatakan orang-orang, padahal mereka tidak pernah tau, dan tidak pernah melihat pada dirinya sendiri, bahwa yang terjadi adalah bentuk nikmat dari segala yang sedang di nikmati setiap manusia pada umumnya.

Sesungguhnya apabila telah mencapai puncaknya, giliran kemudahan dan kelapangan datang, itulah aturan yang telah ALLAH tetapkan untuk alam dan tidak akan pernah berubah. Nah... itulah gambaran dari hidup, tidak selamanya kita di beri musibah yang bertubi-tubi, akan tetapi dibalik semua itu masih tersimpan rahasia keindahan dan kebahagiaan yang ALLAH tentukan untuk hambanya yang memang benar-benar sabar dalam sebuah cobaan.

Petik sebuah hikmah dari setiap kejadian tidak hanya bisa menyalahkan keadaan, dan diri sendiri, namun harus biasa memilah keadan yang bisa kita selesaikan dengan baik untuk kedepanya, karena proses hidup adalah jalan yang terjal untuk kita hadapi dengan sabar dan ikhlas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun