Mohon tunggu...
Fenti Aprianti
Fenti Aprianti Mohon Tunggu... Guru - Bestienya siswa😘😘

Nonton film dan kulineran adalah hobi saya🙋

Selanjutnya

Tutup

Diary

Iri Hati? Ih Seram..!

11 Mei 2024   22:16 Diperbarui: 11 Mei 2024   22:26 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

"Duh dia sentimen sama saya, sepertinya dia iri kepada saya". Pernahkah anda mendengar keluhan-keluhan seperti itu. Keluhan seseorang mengenai sikap orang lain yang mungkin di dasari sifat iri? Atau pernahkah anda bertemu seseorang yang ketika dia berpendapat dan menilai orang lain atau orang tertentu dengan hanya nada mengkritik dan tidak di imbangi hal positip sama sekali?
Jika anda pernah mengalami atau menjumpai orang dengan kondisi tersebut, mungkin saja sedang berhadapan dengan orang yang memiliki rasa iri hati. Tapi benarkah begitu. Mari sedikit kita kulik mengenai iri hati.

Secara sempit saya coba memaknai bahwa iri hati adalah suatu kebencian yang disebabkan karena orang lain memiliki sesuatu yang tidak dimilikinya. Ini bisa menyangkut pada hal apapun, baik pada hal ke bendaan, sifat, penampilan ataupun kemampuan pada hal-hal tertentu.

Seorang filsuf bernama Betrand Russell pernah mengatakan bahwa iri hati merupakan salah satu penyebab utama ketidak bahagiaan sesorang dan ketidak nyamanan yang berkepanjangan. Apakah benar begitu? Mungkin saja, karena umumnya orang yang iri hati bukan hanya tidak bahagia dengan dirinya sendiri, tapi juga sering kali mengharapkan kemalangan bagi orang lain.

Bisa anda bayangkan bagaimana situasi seseorang yang tidak berbahagia dengan dirinya, masih pula di tambahi hararapan-harapan buruk terhadap orang lain.

Setelah kita sedikit mengulik perihal iri hati. Sudah siapkah kita melihat ke dalam diri untuk menemukan di mana iri hati bersembunyi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun