Mohon tunggu...
Fenty A
Fenty A Mohon Tunggu... profesional -

Simple, easy going and care

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lagi-lagi Tentang Uang

25 Januari 2014   10:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:29 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua orang tetangga yang baru saja berbelanja nampak sedang berbincang-bincang dari arah sebrang sana. Ketika melintasi rumah saya, mereka berhenti lalu mengeluhkan kekecewaannya dan berkata,

" Tau gak, Sih... kemarin di perwiritan dibagi-bagikan uang kepada para anggota wirit yang hadir. Masak kami gak dapat gara-gara enggak datang. Padahal kami juga anggota wirit" .

"Oo... memangnya dari partai mana, Bu?'' jawabku

"Sebenarnya udah banyak partai yang datang ke wirit, bagi-bagi uang. tapi itulah... pas kami gak datang ya kami enggak dapat. Jadi mau yang mana dipilih?!" Gerutu mereka.

"Memamngnya dikasih uang berapa,bu?"

"Kemarin itu ke  ketua wirit dibagikan uang Rp1.000.000,-. dan  dibagikan ke seluruh anghgota yang hadir masing-masing Rp20.000,-

Aku tercengang dalam hati. uang Rp20.000,- diributkan. Mental tangan di bawah. Tapi bagi yang sangat membutuhkan uang itu sungguh sangat berarti sekali. Bisa untuk beli minyak sayur, atau beras, atau gula.  salah satu sembako bisa dibeli dengan uang segitu! Aku diam saja, lalu mereka berlalu sambil melanjutkan obrolannya.

Aku jadi mikir, kok enggak berubah juga ya... setiap akan diadakannya pemilu pasti bagi-bagi uang itu jadi angenda wajib. Bahkan bagi ini itu. Bahkan ada lagi cerita disuatu kelurahan yang pekan lalu aku datangi bersama teman-teman, kami mendapat info ada caleg dari partai tertentu sanggup memmbagikan uang Rp50.000,- kepada masyarakat setempat. ditambah lagi ada yang bagi-daging. Dahsyat betul uangnya yaa... masyarakat begitu banyak dikasih uang ditambah daging sapi.

Yang lain mengatakan," Nanti kalau dipilih, dan terpilih, naik jadi anggota dewan, dia lupaaa.... huuu..."

Aku jadi teringat. Temanku yang kebetulan caleg mengatakan," Bu, kalau misalnya ditempat biasa kita  ngisi perwiritan kita kasih pelatihan buat tempe, mau?"

"saya perhatikan mereka memang masyarakat kurang mampu. Kalau diberi pelatihan buat tempe kan bisa mereka jual dan bisa jadi bahan pangan mereka sendiri. Atau buat kerajinan tangan. Saya bsia ngajarinnya,Bu!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun