Mohon tunggu...
Fenti Irma Lola Fika Bidara
Fenti Irma Lola Fika Bidara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa dari Universitas Negeri Manado

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Perubahan Kurikulum dalam Proses Pembelajaran di Kelas 1 SDN 2 Tomohon

8 Oktober 2023   23:54 Diperbarui: 8 Oktober 2023   23:57 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
IBU Novita. W, S.Pd Guru Kelas 1A (SD Negeri 2 Tomohon)

  

Kurikulum merdeka adalah konsep pendidikan yang diperkenalkan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2020. Kurikulum ini bertujuan untuk memberikan lebih banyak kebebasan kepada siswa dan guru, kurikulum merdeka sendiri yaitu kerikulum dengan pembelajarn interakurikulum yang beragam dimana peserta didik memiliki banyak waktu dalam mendalami konsep. Perubahan kurikulum 2013 ke kurikulum merdeka bisa meningkatkan kreativitas siswa, juga kurikulum merdeka dapat membantu guru dalam mengatur waktu pembelajaran. 

Namun menteri pendidikan masih memberikan pada sekolah untuk menerapkan kurikulum merdeka atau tidak. Hal ini dikarnakan masih  banyak pro kontra dalam kurikulum merdeka. Pada sekolah yang saya datangi di SD Negeri 2 Tomohon kususnya di kelas 1A sudah memakai kurikulum merdeka.  Di sekolah tersebut tidak semua kelas memakai kurikulum merdeka yang memakai kurikulum merdeka hanya kelas l, ll,lll, lV, V dan kelas Vl tidak memakai kurikulum merdeka, hanya saja kelas Vl sendiri masih memakai kurikulum 2013. Dan untuk kurikulum itu sendiri kurikulim "Merdeka"  baru mulai dipakai oleh sekolah tersebut pada tahun lalu, tahun 2022 tepatnya pada tahun ajaran baru dibulan juli. 

Apa perbedaan kurikulum 2013 yang lalu dengan kurikulum yang sekarang ini "Kurikulum Merdeka" terdapat perbedaan-perbedaan yang menonjol pada proses pembelajaran? Novita. W (Guru kelas); Yaa.. begitu banyak perubahan-perubahan yang terjadi, contohnya pada kurikulum 2013 ke kurikulum merdeka dan kurikulum merdeka ini lebih banyak diprojek untuk peserta didik. Untuk kurikulum ini juga peserta didik memiliki banyak sumber informasi yang dulunya hanya ditemukan dari buku-buku referensi sekolah namun sekarang peserta didik diajarkan untuk lebih terbuka "Umum" bukan hanya belajar lewat buku tetapi juga boleh lewat lingkungan dan internet.

Kesulitan dari kurikulum ini bukan datang dari guru melainkan dari siswa tepatnya ekonomi dari peserta didik tersebut. Dengan pembelajaran lebih banyak berbasis projek guru dan siswa bebas untuk berkreasi, akan tetapi jika guru mengharapkan peserta  didiknya bisa berkreasi lebih, namun akan tetapi ada dari peserta didik lain mengalami kesulitan biaya, contohnya study tour ke tempat yang berkaitan dengan materi. Di proses pembelajaran ini juga guru menyiapkan  RPP atau Rencana Pelaknanaan Pembelajaran disertai materi dan alat praga. Dan tentunya guru harus menguasai materi-materi yang akan diajarkan pada hari itu, membawa peserta didik  untuk diajak berfikir, mencari pengetahuan bukan hanya berpusat pada guru tetapi bisa juga mempertahitan lingkungan sekitar. Jadi guru membawa peserta didik untuk lebih merdeka dalam pembelajaran.

Untuk media yang digunakan oleh guru tersebut lebih melihat kondisi pada peserta didiknya ada beberapa peseta didik yang lebih cepat memahami materi dengan menggunakan media gambar dan ada peseta didik lainnya lebih cepat memahami materi dengan media berupa video atau suara-suara, jadi pembuatan media dikondisikan dengan peserta didik. Di kelas 1A ini peserta didiknya sangat aktif dan memiliki rasa ingin tahu yang besar pada proses pembelajaran, peserta didik mampu untuk menyerap setiap materi-materi yang guru berikan. Dan untuk suasana kelas pada proses pembelajaran khususnya di kelas 1A ini dengan keadaan sedikit ribut dan susah diatur dikarnakan kelas rendah. Dengan suasana kelas tersebut kurikulum yang digunakan sekarang adalah kurikulum merdeka, jadi kelas tidak bisa harus dibilang sunyi atau hening dikarnakan kurikulum yang digunakan membawa peserta didik untuk merdeka. Guru berpesan semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan pemebelajaran. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun