Mohon tunggu...
Fenomenye _
Fenomenye _ Mohon Tunggu... -

fenomenye is me

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Cinta Tak Harus Menaiki

12 April 2013   20:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:18 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13657713871801884559

[caption id="attachment_247600" align="aligncenter" width="640" caption="graphic by @fenomenye"][/caption] Ungkapan “cinta tak harus memiliki” sesungguhnya hanya milik pecundang asmara. Apapun alasannya, cinta itu harus memiliki. Cinta orang tua pada anak dan sebaliknya, pasti memiliki sebuah ikatan yang disebut keluarga. Demikian juga mestinya perasaan cinta yang ditujukan pada lawan jenis kita, jikalau tak bisa memiliki pasti tak layak disebut sebagai cinta. Sungguh aneh andaikata seorang laki-laki mengaku masih cinta pada mantan kekasihnya, padahal si perempuan sudah menikah dengan orang lain. Cinta yang ditujukan pada istri orang bukanlah cinta, itu namanya teror atau gangguan terhadap stabilitas rumah tangga orang. Jika saya boleh usul sebuah ungkapan yang pas, mestinya “cinta itu tak harus menaiki”. Gara-gara cinta, seseorang tak harus menaiki gunung tertinggi di dunia dan menyeberangi luasnya samudra. Itu semua gombal dan hanya ada di lirik lagu tahun 1980-an. Gara-gara cinta yang sangat berat untuk diperjuangkan, seseorang juga tak harus menaiki gedung tertinggi di Jakarta dan lompat dari atapnya karena frustrasi. Itu tindakan setupid bin konyol. Sama halnya menaiki pohon di halaman belakang kemudian gantung diri setelah cintanya ditolak. Tak lupa secarik surat berisi ungkapan perasaan yang tersimpan di saku sebagai salam perpisahan terakhir. Don’t try this at your home. Atas nama cinta, tak perlu pula meniru adegan romantis film legendaris Titanic dengan menaiki kapal lalu berdiri di ujung buritan kapal sambil membentangkan tangan. Helooo… tahu nggak sih? Di film itu Leonardo di Caprio tetap tenggelam di laut, sedangkan Kate Winslet jadi tua renta tanpa cinta yang bersatu antara keduanya. Karena ingin mengejar cinta pula, seorang pemuda kemarin sore merasa perlu menaiki mobil orang tuanya untuk dibawa ngapelin gebetannya. Hei, yang kaya itu bapakmu bukan kamu. Kalau masih ada cewek yang kegebet modus beginian, saya hanya bisa bilang: “kasihan banget deh lu”.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun