"Solusi Akhir" adalah langkah kejam dan sistematis yang direncanakan dengan dingin dan dijalankan dengan efisien oleh birokrasi Nazi. Ini merupakan bagian sentral dari kebijakan kejam Nazi selama Holocaust dan merupakan satu dari banyak episode gelap dalam sejarah manusia.
3. Deportasi dan Kematian di Kamp Konsentrasi
Deportasi dan kematian di kamp konsentrasi adalah bagian dari pelaksanaan "Solusi Akhir" selama periode Holocaust di bawah Nazi di Jerman selama Perang Dunia II. Proses ini melibatkan deportasi massal orang Yahudi dari berbagai wilayah Eropa ke kamp konsentrasi dan kamp kematian, yang pada akhirnya menyebabkan kematian jutaan jiwa manusia.
Setelah diumumkannya "Solusi Akhir" pada Konferensi Wannsee pada Januari 1942, orang-orang Yahudi dari ghetto, kota, dan komunitas di seluruh Eropa dikumpulkan dan dipaksa untuk meninggalkan rumah mereka. Mereka dikirim dalam kondisi yang mengerikan, sering kali dengan kereta api yang penuh sesak dan tanpa kondisi kesehatan yang memadai. Selain itu, perjalanan yang dilakukan pun berlangsung dalam kondisi yang sangat buruk, dengan kekurangan makanan, air, dan sanitasi.
Setibanya di kamp, para tahanan Yahudi harus melalui proses seleksi. Mereka dipisahkan berdasarkan usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan. Mereka yang dianggap tidak mampu bekerja atau tidak sehat sering kali langsung diarahkan ke kamar gas atau ditembak. Deportasi dan kematian di kamp konsentrasi merupakan bagian dari kebijakan Nazi untuk memusnahkan seluruh populasi Yahudi di Eropa. Peristiwa ini menggambarkan sisi paling gelap dari sejarah manusia dan menjadi pengingat akan pentingnya menentang intoleransi dan kebencian akan suatu etnis tertentu.
Film ini memiliki pengaruh yang mendalam dan mengguncang para penonton dengan menggambarkan kekejaman Holocaust, di lain sisi juga menyoroti aspek kemanusiaan yang masih bersinar di tengah-tengah kegelapan dari sisi Oskar Schindler. Oskar Schindler diakui sebagai pahlawan dan orang yang menyelamatkan nyawa banyak orang Yahudi. Dia menerima berbagai penghargaan, termasuk "The Righteous Among the Nations" dari Institut Yad Vashem di Israel.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H