Mohon tunggu...
Fenny Dwi Aisyah
Fenny Dwi Aisyah Mohon Tunggu... Freelancer - Content Moderator

Hanya seorang perempuan yang punya banyak pikiran dan ingin menuangkannya dalam bentuk tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Film

Merasakan Gelapnya Rasa Kemanusiaan dari Film Schindler's List (Rezim Nazi)

28 Januari 2024   18:30 Diperbarui: 28 Januari 2024   18:56 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Schindler's List" adalah sebuah film ber-genre drama sejarah yang dirilis pada tahun 1993 dan disutradarai oleh Steven Spielberg. Film ini didasarkan pada novel fiksi sejarah yang bernama sama karya Thomas Keneally. Cerita film ini berpusat pada kisah nyata Oskar Schindler, yaitu seorang pengusaha Jerman yang menyelamatkan lebih dari seribu orang Yahudi selama Holocaust.

Film ini dimulai dengan penunjukan Oskar Schindler (diperankan oleh Liam Neeson) sebagai seorang pengusaha Jerman yang oportunis dan ambisius. Selama Perang Dunia II, ia mendirikan pabrik di Krakow, Polandia, untuk memproduksi berbagai barang seperti panci sup, engsel pintu, dan barang-barang militer Jerman. Awalnya, Schindler tertarik untuk mempekerjakan pekerja Yahudi karena biaya tenaga kerja yang lebih murah. Namun, seiring berjalannya waktu, Schindler semakin terkejut dan terguncang oleh perlakuan brutal dan kejam terhadap orang-orang Yahudi oleh tentara Nazi. Ia mulai merasa tergerak untuk menyelamatkan para pekerja Yahudi di pabriknya dari kehancuran yang tidak adil dan tidak ber-peri kemanusiaan.

Bersama dengan bantuan Itzhak Stern (diperankan oleh Ben Kingsley), yaitu seorang akuntan Yahudi, Schindler menyusun daftar pekerja Yahudi yang akan dipekerjakannya. Ia memanfaatkan hubungannya dengan petinggi Nazi, termasuk Amon Goeth (diperankan oleh Ralph Fiennes), untuk melindungi para pekerja Yahudi dari deportasi dan kematian di kamp-kamp konsentrasi. Amon Goeth adalah seorang perwira Nazi yang terlibat dalam kekejaman selama Holocaust, ia berperan dalam kebijakan anti-Semitisme dan kekejaman selama Perang Dunia II. Ia juga mengepalai kamp konsentrasi PÅ‚aszow di Krakow, Polandia.

Schindler menghabiskan seluruh kekayaannya untuk membayar para pekerja Yahudi dan memberi mereka perlindungan. Ia bahkan rela membeli barang-barang mereka agar bisa menyelamatkan nyawa para pekerja yang bekerja di bawah kondisi yang sangat sulit. Setelah perang, Schindler menghadapi berbagai kesulitan finansial dan akhirnya meninggal pada 9 Oktober 1974, di Frankfurt, Jerman. Namun, warisannya sebagai seorang yang berani menyelamatkan banyak nyawa tetap hidup.

"Daftar Schindler" adalah sebuah daftar yang ia susun untuk melindungi para pekerja Yahudi dari deportasi dan kematian di kamp konsentrasi. Jumlah orang-orang yang berhasil diselamatkan oleh Schindler berasal dari orang-orang yang bekerja di pabriknya di Krakow, Polandia. 

Dari film ini, ada beberapa hal yang perlu dijabarkan dari ketidak-adilan manusia terhadap manusia lainnya:

1. Pembersihan Etnis

Pembersihan etnis (Ethnic Cleansing) adalah strategi kebijakan yang bertujuan menghilangkan atau memindahkan suatu kelompok etnis dari suatu wilayah tertentu. Sejak awal pemerintahan Nazi di Jerman pada tahun 1933, undang-undang diskriminatif diberlakukan, mengarah pada pengucilan dan diskriminasi terhadap kaum Yahudi. Ini melibatkan penghapusan hak-hak sipil dan pembatasan pekerjaan. Pembersihan etnis mencapai puncaknya dengan pendudukan Nazi di berbagai negara Eropa selama Perang Dunia II.

2. Solusi Akhir (Endlosung)

"Solusi Akhir" atau "Endlosung" adalah kebijakan genosida yang diadopsi oleh Nazi di Jerman selama Perang Dunia II. Ini adalah rencana sistematis untuk membunuh secara massal seluruh populasi Yahudi di Eropa. Keputusan untuk menerapkan "Solusi Akhir" diumumkan pada Konferensi Wannsee pada 20 Januari 1942, di sebuah villa di Wannsee, Berlin. Rencana ini mencakup deportasi massal dari keseluruhan wilayah pendudukan Jerman menuju kamp konsentrasi dan kamp kematian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun