Di hari raya yang indah ini. Pasti sangat tak asingdengan kalimat mohon maaf lahir dan batin. Apalagi iklan iklan yang ada ditelevisi. Di setiap bagian akhirnya selalu mengucapkan mohon maaf lahir dan batin.
Tak hanya iklan televisi saja. Penutup di akhir acara berita pun juga diakhiri dengan kata mohon maaf lahir dan batin. Jadi, takmungkin tidak tahu dengan kalimat mohon maaf lahir dan batin.
Di setiap tahun saat Lebaran tiba, saling memaafkansudah seperti tradisi. Ya, setiap tahun saat Lebaran, kita diwajibkan untuksaling memaaf maafkan dan bersilahturahmi. Gunanya untuk mempererat talipersaudaraan.
Â
Ngomong ngomong tentang maaf maafkan. Lebih baik dimaafkan atau memaafkan? Ya, dua kalimat ini saling berhubungan tetapi berbeda makna. Mungkin bisa dikatakan seperti kembar yang tak seirama.
Meskipun keduanya berbeda makna, melakukan keduanyaharus didasari dari hati yang ikhlas. Jika dari hati saja sudah tidak ikhlas,itu namanya akan percuma dan berakhir menjadi dendam dan benci.
Karena rasa dendam dan benci akan menjadi racun untukkehidupan.
Pasti kebanyakan dari kalian lebih memilih dimaafkandaripada memaafkan. Menurut kebanyakan orang, dimaafkan lebih baik karena tidakperlu meminta maaf kepada orang yang memaafkan kita.
Pada akhirnya, hal itu dianggap sebagai angin lewatataupun angin lalu. Tapi, orang yang ingin dimaafkan tidak menganggapnyasebagai angin lalu.
Mereka selalu menunggu kita untuk memaafkan dirinyayang pernah membuat salah. Jika mereka telah meminta maaf di hadapan kita,belum tentu kita memaafkannya langsung ditempat.
Kalimat yang membuat salah disini bisa seperti perbuatan yangmenyakiti hati, baik itu yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.
Â
Jika kita hanya memilih memaafkan tanpa dimaafkan.Rasanya ada yang mengganjal dihati, seperti perasaan bersalah yang selalu menyelimutipikiran.  Pikiran yang akhirnya dipenuhirasa bersalah, akan membuat kita merasa resah dan merasa tidak nyaman saatdidekat mereka.
Alhasil, bukannya untuk saling mendekatkan diri terhadapsesama, melainkan menjauhkan diri terhadap sesama. Dan hal itu bisa meretakkantali persaudaraan yang telah dibangun sejak lama.
Daripada bingung memilih dimaafkan atau memaafkan.Lebih baik kita pilih keduanya saja.Â
Jika hanya memilih salah satu, rasanyatidak lengkap karena katanya saling berkaitan.
Maka dari itu, lebih baik kita dimaafkan dan kitamemaafkan. Hal itu adalah perbuatan yang mulia, karena kita memaafkan tanpaadanya rasa benci maupun dendam.
Juga perasaan mengganjal akan menghilang, sepertimerasa tidak nyaman, resah dan perasaan bersalah yang menyelimuti pikiran.
Dan kita yang dimaafkan, bisa mempererat talipersaudaraan. Yang awalnya tidak dekat dan tidak peduli, pada akhirnya menjadisaling dekat dan saling peduli.
Begitu juga dengan mereka yang memaafkan kita danmereka yang kita maafkan.Â
Rasanya sangat indah untuk saling memaafkan. DisaatLebaran ini, kita bisa bersilahturahmi dengan kebahagiaan. Hidup tanpapenyesalan adalah hal yang selalu diinginkan.
Â
Jadilah manusia rendah hati yang selalu memaafkan.Juga dengan diri kita yang selalu memaafkan. Dengan begitu, pikiran dan hatiakan menjadi tenang dan damai yang menjadi satu tanpa adanya penyesalan.
Hiduplah dengan jalan yang benar, pastikan dirimumenjadi orang yang baik. Dengan begitu hidupmu akan damai.Â
Hidup memang harus di nikmati dengan indah. Dan selalumenjalankan ibadah dengan niat yang baik.
Maka dari itu, saya sekian.
TERIMA KASIH
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H