Sinar mentari cerah memasuki celah-celahjendela rumah yang berhadapan langsung dengan posisi sang cahaya terbit. Sinaritu memasuki suatu ruangan pribadi milik seorang gadis.
Gadis itu masih tertidur lelap dengan mimpi-mimpiindahnya yang masih berada di atas kasur. Meskipun sang mentari memancarkansinar tepat ke arah wajahnya. Ia tak merasakan sinar tersebut menghampiri dania tetap akan tertidur.
Namun suatu bencana tiba tiba melanda, ketika seekorhewan berkaki empat mulai menjerit-jerit didepan kamarnya.
"Meong... meong...meong...", suara jeritanseekor kucing yang berada tepat didepan pintu.
Mendengar suara itu, sang gadis langsung terbangun danmembuka matanya. Ia membuka pintu kamarnya agar sang berkaki empat bisamemasuki ruangan. Dan sang gadis pun tiduran lagi di atas kasur.
Tanpa melihat ke arah jam, ia langsung tahu bahwa initelah menandakan pukul jam sembilan pagi. Dikarenakan si kucing selalumembangunkannya di jam yang sama. Entah kenapa kucingnya bisa begitu, diasendiri pun tak tahu.
Si gadis bernama Andira, biasa di panggil Dira. Iaadalah seorang gadis setengah malas, namun mempunyai sebuah mimpi yang besar.Terutama doanya yang banyak, tapi malas untuk beribadah.Â
Meskipun begitu,dirinya masih tetap beribadah meskipun bolong bolong.
Tapi satu hal yang pasti, dirinya tak pernah telatmemberikan sang majikan makanan dan minuman setiap waktu. Ya, ia adalah sikucing besar yang berasal dari ras Siamese.
Selain mempunyai hewan berkaki empat. Dira juga memilikiseorang kakak yang bernama Andi. Andi adalah seorang kakak yang baik hati. Dia selalu rajin dan selalu menjaga kebersihan. Hal itu sangat bertolak belakangdengan sang adik yang hobi bermalas malasan.
Andi selalu menasihati adiknya, bahwasanya kebersihanadalah sebagian dari iman. Kalimat ini hampir diucapkan setiap hari oleh sangkakak. Entah tak tahu dimana Dira menaruh telinganya. Ia tak pernahmendengarkan dan tak menganggap serius kultum sang kakak.
Hampir setiap hari Dira merasa hidupnya hanyabegitu-begitu saja. Tak ada yang berbeda dan tak ada yang lebih. Dirinya jarangtersenyum, namun suka mengeluh. Mengeluh akan banyak hal yang ia alami.
Terutama saat ini dia sedang berpuasa. Kerjaannyahanya mengeluh kenapa puasa sangat lama. Dan menggerutu hingga berkata malasuntuk berpuasa. Karena menunggu waktu berbuka sanggatlah lama.Â
Mendengar hal itu, si kakak menegurnya. Niatnya sajasudah malas begitu, tapi doanya minta dikabulkan. Yang maha kuasa akan malasmengabulkan doamu, karena kamu tidak beribadah kepadanya. Karena kemalasanmuadalah awal dari kebodohanmu.
Dira yang mendengar hal itu merasa malu kepada yangmaha kuasa. Lalu di saat yang bersamaan, Dira tertegun. Ia tak bisa membalasbalik perkataan yang diucapkan kakaknya. Dira menganggap perkataan kak Andi adabenarnya.Â
Dan Dira tidak berbicara apa apa sampai azan magrib tiba.
Keesokan harinya setelah makan sahur dan azan subuhberkumandang. Dira langsung mengambil air wudhu dan bersiap siap untuk Shalatsubuh.Â
Dia yang biasanya baru akan Shalat saat jam menunjukkan pukul setengahenam. Kini ia Shalat tepat setelah azan subuh selesai.
Perubahan tingkah laku dan sifat Dira sanggatlahcepat. Baru kemarin dia orang yang pemalas dan selalu hampir telat Shalat. Kinidia berubah dengan niat dari lubuk hatinya. Semenjak ia berubah, ia lebihbanyak tersenyum.
Kakaknya yang melihat hal itu merasa senang dan lega.Karena adiknya telah berubah sepenuhnya menjadi orang yang rajin.  Dan dengan perubahan itu, Dira meminta maafkepada yang maha kuasa karena terlalu melalaikan tugasnya sebagai manusia. Diamalu dengan dirinya yang dulu dan memutuskan menjadi dirinya yang sekarang.
Sejak dulu Dira selalu berdoa agar bisa berkumpuldengan orang tuanya. Di karena kan di tahun sebelumnya, orang tuanya tidak bisapulang karena adanya suatu kendala.
Dan kini doa Dira terkabulkan. Pada tahun ini,akhirnya Dira bisa berkumpul dengan keluarga lengkapnya yang berisikan empatorang.Â
Dira sangat senang, bersyukur dan berterima kasihkarena doanya telah dikabulkan oleh yang maha kuasa. Dan Dira berjanji akanselalu menjalankan ibadah dan menuruti nasihat kakaknya.
Maka dari itu, kita harus rajin beribadah agar kitaselalu dilancarkan dengan rezeki yang berlimpah.
Saya akhiri.
TERIMA KASIH
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H