Mohon tunggu...
Fenny
Fenny Mohon Tunggu... Lainnya - Pemilik kucing yang senang berbicara miaw

Berbagi kisah cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Kucing Jalanan

5 Februari 2021   06:23 Diperbarui: 5 Februari 2021   06:26 1144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://www.walpaperlist.com/

Sssttt... sstttt... ssttt.... 

suara kantong kresek. Terdengar oleh seorang gadis kecil yang sedang berjalan di sudut persimpangan jalan. Persimpangan itu hanyalah jalan satu satunya yang bisa ditempuh menuju sekolahnya. Karena sekolahnya tepat berada didepan persimpangan tersebut.

Lala adalah gadis kecil berusia 11 tahun yang selalu lewat di persimpangan itu. Tapi kali ini ia bingung kenapa ada kantong hitam besar yang bergerak gerak sendiri.

Tanpa pikir panjang dan merasa takut, Lala berlari dengan sekuat tenaga karena berpikir bahwa kantong itu adalah hantu.

Sampai di sekolah, Lala masih sangat penasaran dengan kantong yang ia lalui tadi. Kenapa bisa bergerak sendiri? Mana mungkin ada hantu di siang bolong, pikir Lala.

Sekitar jam dua belas Lala kembali lagi melewati persimpangan itu untuk pulang kerumah. Namun, Lala masih bingung ternyata masih ada kantong kresek hitam itu.

Kantong hitam itu bergerak gerak sendiri dan mengeluarkan suara yang mengejutkan Lala.

Lala terkejut. Kenapa ada suara yang sangat lucu di dalam kantong hitam itu.

Karena Lala sangat penasaran, tanpa pikir panjang,  Lala langsung membuka ikatan kantong tersebut, tiba tiba terlihatlah sepasang bola mata kuning kehijau hijauan yang memiliki dua telinga berbentuk segitiga. Memiliki kumis-kumis yang panjang, dan memiliki empat telapak kaki berwarna merah muda. Ternyata, itu adalah seekor anak kucing yang dari pagi tadi sengaja di buang di sana.

Lala bingung, kucing kecil berwarna putih dengan motif bulat bulat berwarna hitam itu harus dikemanakan. Kalau tetap di persimpangan itu pasti dia ketakutan. Dan terlalu banyak kendaraan yang melintas serta siapa yang akan memberinya makan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun