(Seakan) kau ambil setitik embun lalu kau titip di helai rambutku
(Seakan) kau ambil sebongkah bintang biar kau selip dalam genggamku
(Seakan) kau curi warna pelangi jadikan kalung warna indahku
Berasa meliuk sekujur asa ku terusik oleh mentarimu
Setelah beribu waktu menepikan kata dari rasa
Kau berhasil membuatku menjemputnya dari sarang (lagi)
Benarlah kalau Adam yang awal cintai Hawa, ketika Ia hadirkan Hawa pada pelupuknya..
Bukan Hawa, bukan kaumku sama sekali.
(Seakan) SADAR!!!
Mengapa asa ini melambung kemarin setelah sepanggung bersama?
Menyalahkan rasa  yang ku tanyai akankah euforia
Taukah kalau namamu kini isi dalam doaku?
Menanyaimu dalam kalbu  karat sepiku?
Tiadakah Ia sampaikan padamu ????
Yang ku rasa hanya seakan, yang ku doa hanya seakan,
Pun kau juga seolah untuk seakan..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H