ia turun dari mobilnya, lalu berujar: "Bukankah itu...?"
Aku hanya terdiam melihat sosok yang pernah kukenal itu.
"Apakah kamu berencana untuk membuang cincin itu?" sahutnya lagi.
"Tak perlu ada lagi yang tertinggal, bukan? Waktu berubah, kita pun berubah.."
"Bahkan sebuah rasa pun bisa berubah, begitukah?"
"Mengapa tidak? Kesempatan sudah berulang dipertanyakan, tapi tak pernah berusaha untuk menggapainya."
"Aku hanya.."
"Raih rejeki itu sesuai dengan waktunya, sebelum masanya berpindah ke masa yang lain."
Hening seketika. Matanya berkeliling seperti mencari rangkaian kata untuk lekas menanggapi. "Ya sudah buang saja itu... buanglah jauh-jauh, sebagaimana rasa yang pernah ada itu hilang tanpa jejak."
"Baik, terima kasih." Kotak dan benda lengkungan itu pun jatuh dari ketinggian dan perlahan melesat ke dalam air tanpa sejenak berucap salam kepada yang ada di atas permukaan. Begitupun dengan langkahku yang meninggalkannya, meski air mukanya berubah lara.
Jakarta, 27 November 2023