Alhamdulillah sudah memasuki malam ke-16 berpuasa nih gaess. Bagaimana apakah kamu masih sehat dan fit selama Ramadhan? Harus dong, ya! Soalnya kan lebaran berarti kurang lebih 2 minggu lagi, heheh. Udah ngitung lebaran aja nih.
Sehat dan fit selama Ramadhan menjadi tolak ukur agar dalam menjalani ibadah khususnya puasa bisa lancar. Tentunya kita sudah sering lihat tips dan trik bagaimana agar dapat berpuasa dengan sehat maupun lancar ibadah saat di bulan Ramadhan dengan teknik seperti mengatur waktu tidur, konsumsi makanan bergizi seimbang, cukupi minum air putih, konsumsi lebih banyak sayur dan buah, dan sebagainya.
Apakah Iya Kesehatan Itu Terkait Pikiran?
Namun bila ditarik benang merah agar sehat dan fit selama Ramadhan, ialah terkait dengan pikiran kita sendiri.Â
Bagaimana itu bisa terjadi? Pikiran yang baik maka akan memberikan efek yang baik pula, sebagaimana halnya ketika kita berbuat kebajikan maka akan mendapat balasan yang baik pula. Saya rangkum dari laman Halodoc, Alodokter, dan Kompas.com bahwa tingkat kesehatan seseorang dapat dipengaruhi dari pikirannya.
Orang yang pikirannya sehat cenderung lebih fit karena dapat mengelola stres dengan baik. Sebaliknya, jika pikiran negatif dapat tercipta stres kronis yang berpengaruh pada ketidakseimbangan hormon pada tubuh, sistem imun pun melemah, penuaan dini, dan bahan kimia otak yang diperlukan untuk sensasi bahagia bakal terkuras habis.
Maka dari itu saat berpuasa ini usahakan untuk mengenyahkan pikiran negatif. Jangan segalanya menjadi beban pikiran. Please, kasihan otak dan kepala kita. Nih contoh-contoh yang pikiran tidak positif yang dapat mempengaruhi puasa di bulan Ramadhan:
- Haddeh, si bos kasih pekerjaan terus, gak tahu apa saya lagi puasa?
- Hari ini mau masak menu sahur apa ya? Eh nanti buka puasa pakai apa ya?
- Aduh kok macet terus sih di jalan, gak tahu apa nih bentar lagi bedug maghrib! Â
- Yah, kenapa waktu bukbernya barengan? Deuh pilih bukber bareng teman kerja atau reunian sekolah ya?
- Loh kok nggak ada yang ngajak bukber sih? -> (emang situ penting diajak bukber, eh wkwkwk -- intermezzo gaess, jangan lupa bacanya sambil senyum ya, hehe)
- Dan seterusnya...
Trik agar Pikiran Lebih Tenang
Oleh karena itu, kunci sehat dan fit selama Ramadhan dapat dimulai dari menjadikan pikiran lebih rileks dan membersihkan pikiran dari hal negatif, caranya dengan cara:
- Muhasabah diri, sebagai refleksi dalam jiwa untuk meninggalkan perbuatan buruk yang telah dilakukan dengan meningkatkan perbuatan baik.
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa, jika mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah. Maka seketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya)." [QS Al-A'raaf ayat 201]
- Tafakur alam, yaitu merenungi dan memikirkan semua ciptaan Allah subhanahu wa ta'ala di dunia ini. Misalnya tatkala melihat tumbuhan hijau yang tumbuh subur pikirkan betapa indahnya Allah subhanahu wa ta'ala menciptakan makhluk hidup yang segar dan sangat detail tersebut lengkap dengan strukturnya, mulai dari akar, batang hingga ke daun.
.. yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), 'Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Mahasuci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka. [QS Ali-'Imran ayat 191]
- Berdizkir, dengan cara mengingat Allah subhanahu wa ta'ala tasbis, tahmid, takbir, dan tahili, serta melafazhkan nama-namanya yang indah (Asmaul Husna). Dengan begitu pikiran menjadi lebih tenang dan damai, sehingga stress maupun pikiran negatif bisa diantisipasi.
Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku" [QS Al-Baqarah 152].
Pikiran Sehat, Ibadah pun Bahagia
Ramadhan, bulan kesembilan di tahun Hijriyah, adalah bulan penuh berkah yang kehadirannya menghadirkan kebahagiaan oleh siapa saja. Di bulan inilah kewajiban berpuasa bagi umat muslim dihadirkan. Tentunya dalam melaksanakan ibadah selama satu bulan penuh tersebut harus dilakukan yang tak hanya kondisi fisik saja yang sehat tetapi juga pikiran yang jernih. Maka tatkala menjalankannya bukan hanya demi menunaikan suatu kewajiban saja, melainkan karena ketaatan dan kesadaran diri sebagai hamba yang menuju taqwa. Bagaimana apakah pikiranmu sudah jernih hari ini?
