Wahai bunga dalam genggamanku.
Mengapa cepat sekali kau layu.
Baru sebentar aku menikmati indah warnamu.
Secepat itukah pergimu ?.Secepat hilangnya rasa manis di bibirku.
Secepat perginya cinta yang semu.
Yang menawarkan barisan janji manis untukku.
Tapi sayangnya janji - janji itu palsu.
Juga disimpannya berderet cerita pilu.
Cerita tentang para lelaki yang datang kepadanya.
Dengan hati pada genggaman mereka, hanya untuknya.
Tapi kini meradang karena rindu.
Sebagian tersakiti setelah dia tipu.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!